HomeTimur TengahDamaskus Bantah Pertukaran Pesan antara Suriah dan Turki

Damaskus Bantah Pertukaran Pesan antara Suriah dan Turki

Damaskus, Purna Warta Damaskus dalam menanggapi beberapa berita tentang pertukaran pesan dan kontak antara Suriah dan Turki, menyebut bahwa berita tersebut tidak benar dan menyangkalnya.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Kamis (7/4), Kementerian Luar Negeri Suriah menyebut berita tentang pertukaran pesan dengan Ankara dan kedekatan Bashar al-Assad dan Recep Tayyip Erdogan, para pemimpin Suriah dan Turki, pada dasarnya tidak benar.

Baca Juga : Demi Tingkatkan Kemandirian Energi, Inggris Luncurkan Reaktor Nuklir Baru

Kementerian Luar Negeri Suriah menekankan bahwa tidak ada pesan yang dipertukarkan antara Ankara dan Damaskus, dan menekankan bahwa posisi Suriah terhadap Turki tegas dan tidak ada yang berubah serta tidak akan berubah dalam menghadapi rezim Recep Tayyip Erdogan.

Surat kabar Al-Watan melaporkan bahwa sumber informasi di Kementerian Luar Negeri Suriah yang mengatakan bahwa beberapa media mengutip harian Turki Hurriyet yang mengatakan bahwa Turki telah mengirim pesan ke Damaskus sebelum kunjungan Bashar al-Assad ke Uni Emirat Arab dan menyerukan perbaikan hubungan kedua belah pihak mengatakan bahwa masalah ini tidak berdasar.

Sumber Kementerian Luar Negeri Suriah menambahkan bahwa berita palsu ini adalah satu-satunya informasi media palsu yang diterbitkan menjelang pemilihan presiden Turki yang bertujuan membersihkan citra pemerintah Ankara. Sebuah pemerintah yang mengejar kebijakan bermusuhan dan tidak bermoral dalam menghadapi Suriah dan mendukung kelompok teroris, jauh dari prinsip bertetangga yang baik. Selain kehadiran ilegalnya di tanah Suriah, pemerintah Turki telah berusaha untuk mengubah dan membersihkan populasi di utara negara Suriah.

Baca Juga : Kekalahan Lanjutan Tentara Bayaran Agresor di Ma’rib

Sumber-sumber ini menekankan bahwa Suriah tidak akan menyetujui pembicaraan apa pun dengan rezim Erdogan selama Turki menduduki sebagian wilayahnya dan sampai ia menarik pasukannya dan berhenti mendukung teroris dan agresi berulang terhadap rakyat Suriah.

Sumber Kementerian Luar Negeri Suriah dalam menanggapi penyalahgunaan Turki atas krisis Ukraina dan keterlibatan Rusia dalam perang itu, juga mengatakan bahwa hal ini mencerminkan pendekatan amoral rezim Erdogan dan semangat oportunistik Turki serta itu menunjukkan bahwa Ankara tidak bertekad untuk memenuhi komitmen yang dia buat kepada Moskow di Sochi dan berusaha untuk menghindarinya.

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here