Daesh Mengklaim Teror Kerman, Terindikasi Israel Dibalik Serangan

Daesh Mengklaim Teror Kerman, Terindikasi Israel Dibalik Serangan

Tehran, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan yang diposting di saluran Telegram afiliasinya, kelompok teror Daesh mengatakan dua anggotanya telah meledakkan sabuk peledak mereka di tengah kerumunan yang berkumpul untuk memperingati empat tahun kesyahidan Letjen Qassem Soleimani di Kerman pada 3 Januari di Kerman.

Baca Juga : Sana’a: Kami akan Berikan Respon Keras kepada Amerika

Sebelumnya, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita resmi Iran bahwa ledakan pertama di pemakaman di Kerman “adalah akibat dari tindakan pelaku bom bunuh diri”.

“Pelaku bom bunuh diri dalam insiden pertama adalah seorang pria yang hancur berkeping-keping akibat ledakan tersebut dan identifikasi pelaku bom bunuh diri sedang diselidiki,” katanya.

“Penyebab ledakan kedua kemungkinan besar sama,” kata sumber tersebut kepada kantor berita Iran.

Terdapat indikasi bahwa rezim Israel mendalangi serangan teroris tersebut, mengingat komentar sejumlah pejabat Zionis sesaat setelah ledakan tersebut.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Daesh pada hari Kamis (4/1) dalam beberapa hal berbeda dari pernyataan kelompok teroris Takfiri lainnya.

Baca Juga : Pengadilan Tinggi PBB akan Pertimbangkan Kasus Genosida Israel di Perang Gaza Pekan Depan

Daesh belum pernah menggunakan istilah “Iran” dalam pernyataan terbarunya, padahal sebelumnya mereka selalu menggunakan “Bilad Fars” (negara Persia) atau “Wilayah Khorasan” (provinsi Khorasan).

Terlebih lagi, kelompok Takfiri belum pernah merilis gambar para pelaku serangan teroris dengan wajah buram sebelumnya, khususnya pelaku bom bunuh diri yang tewas dalam ledakan tersebut.

Ketiga, ini adalah pertama kalinya Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan teroris yang terjadi dalam waktu 30 jam. Kelompok Takfiri biasanya merekam video pelaku bom bunuh diri yang bersumpah setia kepada Daesh dan menyiapkan pernyataan tanggung jawab sebelum setiap serangan teroris dan merilisnya segera setelah operasi.

Biasanya, Daesh memulai dengan ancaman sebelum mengeluarkan fatwa, kemudian melakukan serangan teroris dan akhirnya mengeluarkan pernyataan tanggung jawab segera setelahnya.

Namun dalam kasus terbaru di Kerman, serangan teroris tersebut dilakukan sebelum adanya fatwa dan ancaman serta pernyataan yang terlambat.

Baca Juga : Arab Saudi Kecam Kampanye Israel untuk Usir Paksa Warga Palestina dari Gaza

Hal keempat yang menimbulkan kecurigaan mengenai peran rezim Israel adalah bahwa bahasa dan kata-kata dalam pernyataan baru-baru ini berbeda dari gaya Daesh pada umumnya, sehingga menunjukkan bahwa kelompok teroris tersebut tidak menyusun pernyataan tersebut sendiri.

Banyak yang berpendapat bahwa pernyataan yang terlambat tersebut telah dirancang secara meyakinkan oleh dinas mata-mata rezim Zionis, sementara Daesh hanya mempublikasikannya melalui saluran-saluran mereka.

Pada hari Kamis, badan keamanan utama Iran menugaskan organisasi intelijen, keamanan dan penegakan hukum negara tersebut untuk segera mengidentifikasi dan menghukum mereka yang berada di balik pemboman mematikan tersebut.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi mengadakan sidang ad hoc pada hari Kamis untuk mendengarkan dan meninjau laporan organisasi-organisasi tersebut, memutuskan bahwa “badan intelijen harus segera melacak petunjuk yang diperoleh dari operasi teroris dan mengidentifikasi serta memperkenalkan pelakunya yang merupakan tentara bayaran”.

“Peran para pemikir korup yang selalu mendukung teroris dalam menargetkan perempuan, laki-laki dan anak-anak yang tidak bersalah di berbagai belahan dunia, harus diidentifikasi dan dilaporkan secara akurat dalam insiden ini,” katanya.

Baca Juga : Dewan Keamanan PBB Kutuk Serangan Teroris di Iran

“Lembaga terkait harus mengambil tindakan untuk memprediksi dan mencegah serta menangani secara tegas para pelaku dan menghukum secara adil para pelaku atau pendukung kejahatan ini,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *