Damaskus, Purna Warta – Hari-hari ini, Suriah telah menjadi pusat perhatian perkembangan regional dan global, sementara, dengan pendekatan ala Hollywood, banyak video dan gambar yang diklaim berasal dari penjara-penjara di negara itu dipublikasikan. Sebagian besar materi ini palsu dan direkayasa, bertujuan untuk memarginalisasi kejahatan teroris dan Barat di Suriah di satu sisi, serta menciptakan ruang keamanan untuk melanjutkan penjajahan oleh Zionis di sisi lain.
Baca juga: Iran: Agresi AS-Inggris di Yaman Pelanggaran Terang Hukum Internasional dan Piagam PBB
Di manakah Lokasi Penjara Sedanaya?
Penjara Sedanaya terletak 30 km di utara Damaskus dan dibangun pada tahun 1987. Penjara ini memiliki dua bagian dan berbentuk segitiga. Bagian pertama, yang dikenal sebagai “Gedung Merah,” menampung tahanan politik dan sipil. Sementara itu, bagian kedua yang disebut “Gedung Putih” digunakan untuk tahanan militer.
Penjara ini dikelola oleh polisi keamanan publik Suriah yang berafiliasi dengan Kementerian Pertahanan. Terutama setelah peristiwa tahun 2011 dan meningkatnya aktivitas teroris di negara tersebut, langkah-langkah ketat diambil terhadap para tahanan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa para tahanan ditahan selama berbulan-bulan tanpa proses pengadilan.
Di Balik Fiksi Metafisik tentang Penyiksaan Tahanan Suriah
Meskipun pelanggaran memang terjadi di penjara-penjara Suriah, sebagian besar tahanan di Sedanaya adalah individu yang berpandangan sama dengan kelompok teroris seperti DAESH dan Front al-Nusra. Kelompok-kelompok ini telah melakukan banyak kejahatan terhadap warga sipil sejak 2011.
Namun, dalam situasi perubahan sistem pemerintahan di Suriah, beberapa mantan tahanan membesar-besarkan cerita tentang penyiksaan di penjara ini, dengan berbagai tujuan seperti meningkatkan citra perjuangan mereka melawan pemerintah Bashar Assad dan mendapatkan keuntungan di pemerintahan baru.
Baca juga: Pendaratan 20 Menit Helikopter Militer Rezim Israel di Damaskus
Tujuan Tersembunyi dari Penyebaran Rumor
Meskipun rumor seperti itu terlihat wajar dalam situasi perubahan politik, arah penyebarannya secara besar-besaran menunjukkan adanya tujuan tersembunyi. Para teroris yang menguasai Damaskus mengklaim diri mereka sebagai “arus jihadis Islamis,” tetapi mereka tidak menunjukkan reaksi terhadap agresi militer rezim Zionis.
Dalam situasi seperti ini, propaganda palsu diperlukan untuk mengalihkan opini publik dari tindakan-tindakan Zionis di Suriah.