Washington, Purna Warta – Saluran berita CNN, pada 14 Januari 2020, yaitu sekitar sepuluh hari setelah pembunuhan Sardar Soleimani, menyiarkan laporan khusus tentang sumber intelijen Trump atas pembunuhan ini. Sumber informasi dari jaringan berita di pemerintahan ini mengatakan bahwa Trump telah memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani tujuh bulan lalu. Informasi ini jelas bertentangan dengan klaim Trump.
Dalam membenarkan tindakannya, Trump mengatakan bahwa Soleimani adalah ancaman yang akan segera terjadi terhadap sejumlah kedutaan besar Amerika Serikat. Dia secara eksplisit menyebutkan empat kedutaan Amerika Serikat. Padahal menteri pertahanan dari kabinetnya sendiri membantah klaim ini dalam sebuah wawancara berita dan menganggap pembenaran Trump untuk tindakan ini tidak berdasar.
Penentang Trump percaya bahwa mantan presiden Amerika Serikat itu menggunakan ancaman Jenderal Soleimani terhadap kedutaan Amerika Serikat sebagai alasan untuk membunuhnya, padahal dia telah merencanakan untuk melakukan ini selama tujuh bulan. Beberapa penentang juga percaya bahwa tindakan Trump tidak hanya tidak mengurangi ancaman terhadap pasukan Amerika Serikat, tetapi juga meningkatkannya. Saat itu, oposisi tersebut menyebabkan kemungkinan pemakzulannya di Senat AS menguat.