Tehran, Purna Warta – Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China menekankan fokus pertemuan tripartit Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Rusia dan China pada menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan menghapus sanksi terhadap Iran pada pembicaraan Wina.
“Pada tanggal 15 November, Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok Ma Zhao mengadakan pertemuan konferensi video dengan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dan Ali Bagheri Kani, Wakil Menteri Luar Negeri Iran. Kedua belah pihak memiliki pertukaran pandangan yang mendalam tentang masalah nuklir Iran dan mencapai konsensus bersama,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan tentang pertemuan trilateral Wakil Menteri Luar Negeri China, Iran, dan Rusia.
Baca Juga : Gerak Mencurigakan AS di Basis Militer Al-Harir
Menurut pernyataan itu, China, Rusia, dan Iran akan memperkuat koordinasi dan keterlibatan untuk memastikan negosiasi mampu melanjutkan kembali kesepakatan nuklir berjalan ke arah yang benar dan untuk mencapai hasil positif sesegera mungkin.
Bagheri dalam koneksi video dengan rekan-rekan Rusia dan China tadi malam, dengan merujuk pada hubungan antara Republik Islam Iran, Federasi Rusia, Republik Rakyat China, dan keselarasan posisi tiga negara di berbagai kebijakan internasional, serta prinsip utama tiga negara dalam mempromosikan multilateralisme yang menekankan konfrontasi dengan unilateralisme, menyatakan: “Sanksi AS yang menindas terhadap Iran adalah salah satu bentuk dari unilateralisme.”
Bagheri menganggap perlunya mencabut semua sanksi terhadap Iran dan tindakan yang bertentangan dengan Resolusi 2231 PBB dengan cara yang dapat diverifikasi dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Iran, dari mulai normalisasi hubungan ekonomi dan perdagangan Iran sebagai syarat yang diperlukan untuk keberhasilan negosiasi yang akan datang.
Baca Juga : Alasan Koalisi Saudi Tinggalkan Al Hudaidah
Dalam video call ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dan China, seraya menekankan perlunya konsultasi dan koordinasi lanjutan antara ketiga negara dalam berbagai isu. Tindakan sepihak AS yang melanggar kesepakatan dan penerapan kembali sanksi terhadap Iran adalah penyebab utama gagalnya implementasi kesepakatan antara Iran dan P5+1.