Tehran, Purna Warta – Sebuah laporan yang dirilis oleh TV pemerintah pada hari Minggu mengungkapkan bahwa Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem, seorang ulama di dalam helikopter presiden Iran yang hancur, selamat dari penumpang lainnya setelah kecelakaan fatal pada 19 Mei.
Saluran TV pemerintah Iran menayangkan laporan pada pukul 14.00 waktu setempat pada hari Minggu, memberikan rincian lebih lanjut tentang kecelakaan helikopter tragis yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan rombongannya.
Baca Juga : Presiden Sementara: Strategi Pro-perlawanan Iran Tidak Akan Berubah Setelah Kemartiran Raisi
Konvoi presiden termasuk tiga helikopter, yang kembali dari wilayah Khoda Afarin di provinsi Azarbaijan Timur di barat laut Iran setelah meresmikan bendungan di perbatasan bersama dengan Republik Azerbaijan. Dua helikopter yang membawa sejumlah menteri dan pejabat berhasil mendarat dengan selamat di tengah cuaca berkabut.
Namun helikopter ketiga jatuh di hutan pegunungan, menewaskan Presiden Raisi, Menteri Luar Negeri Amirabdollahian, pemimpin salat Jumat Tabriz Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem, Gubernur Azarbaijan Timur Malek Rahmati, komandan tim keamanan presiden, dua pilot dan seorang kru penerbangan.
Menurut laporan video, Al-e-Hashem masih hidup berjam-jam setelah kecelakaan itu dan menjawab panggilan dengan telepon genggam kepala pilot, Kolonel Taher Mostafavi.
Video tersebut menunjukkan Menteri Energi Ali Akbar Mehrabian berbicara dengan Al-e-Hashem setelah kecelakaan itu dan mengajukan pertanyaan tentang insiden tersebut.
“Tn. Al-e-Hashem! Apakah kamu mendengarku? Apakah kamu baik-baik saja?” kata Menteri Energi melalui telepon.
Setelah mendapat tanggapan dari Ayatullah, Mehrabian menanyakan keberadaan orang lain. Beberapa saat kemudian, Menteri Energi terlihat melakukan gestur telapak tangan untuk mengungkapkan kekecewaannya atas apa yang didengarnya.
“Jadi mereka tidak ada di sekitarmu, kan?… Apakah kamu sendirian?” Menteri Energi bertanya pada Al-e-Hashem.
Baca Juga : Lavrov: Rusia Bertekad Perkuat Hubungan dengan Iran
Kontak tersebut meningkatkan harapan tim penyelamat untuk menemukan korban yang selamat.
Setelah 14 jam pencarian yang melibatkan pasukan darat dan drone, puing-puing helikopter ditemukan pada 20 Mei pagi, dengan seluruh penumpang dinyatakan tewas.
Pada tanggal 24 Mei, Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran mengeluarkan laporan pertamanya yang merinci keadaan dan penyebab kecelakaan tersebut, dan mengatakan bahwa pesawat tersebut terbakar saat bertabrakan dengan daerah pegunungan. “Hebatnya, puing-puing yang tersisa tidak menunjukkan bukti adanya lubang peluru atau dampak serupa,” tambahnya.