Bila Negosiasi dengan Iran Gagal, AS Siap Jalankan “Opsi Lain”

Washington, Purna Warta – Menteri Luar Negeri AS siap menjalankan “opsi lain” bila gagal mencapai kesepakatan dengan Iran soal penghidupan kembali kesepakatan nuklir Iran (JCPOA). Ia tak menjelaskan apa yang ia maksud dengan “opsi lain” tersebut.

Dilansir dari CNN, Menteri Luar Negeri Amerika Sereikat (AS), Antony Blinken mengatakan bahwa jika pembicaraan diplomatik dengan Iran gagal, Amerika Serikat “siap untuk beralih ke opsi lain” untuk mencegah negara itu mencapai senjata nuklir.

Dia telah berdiskusi dengan pata petinggi Israel dan UEA di Washington tentang apa yang akan dilakukan AS jika Teheran gagal kembali ke pembicaraan internasional pada Rabu (13/10).

Pemerintahan Biden mengatakan pihaknya bersedia untuk kembali ke meja diplomatik kapan saja dan melanjutkan pembicaraan di Wina yang telah terhenti selama lebih dari tiga bulan. Jeda itu dimulai setelah Presiden Iran baru Ebrahim Raisi mulai menjabat.

“Kami terus percaya bahwa diplomasi adalah cara paling efektif untuk melakukan itu, tetapi dibutuhkan dua orang untuk terlibat dalam diplomasi, dan kami belum melihat dari Iran kesediaan untuk melakukan itu pada saat ini,” kata Blinken pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab Sheikh Abdullah Bin Zayed Al Nahyan di Departemen Luar Negeri sebelum pertemuan mereka.

Blinken menekankan bahwa jendela diplomasi dengan Teheran sedang ditutup “karena Iran telah menggunakan waktu ini untuk memajukan program nuklirnya dengan berbagai cara.”

“Saya tidak akan memberikan tanggal tertentu, tetapi dengan berlalunya hari dan penolakan Iran untuk terlibat dengan itikad baik, landasan pacu akan dipersingkat,” kata Blinken.

Dengan peluang diplomatik yang semakin sempit, pemerintahan Biden mengadakan diskusi tentang opsi kontingensi untuk menahan program nuklir Iran dengan mitra dan sekutu.

Kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) telah disepakati oleh lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB daj Jerman dengan Iran pada tahun 2015 di masa pemerintahan Barrack Obama. Pada masa Donlad Trump, Amerika Serikat menyatakan menarik diri dari kesepakatan itu dan mengembalikan seluruh sanksi terhadap Iran. Di masa pemerintahan Joe Boiden, Amerika Serikat membuka kembali pelung untuk kembali masuk ke dalam kesepakatan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *