Tel Aviv, Purna Warta – Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Minggu (10/7) menyeru negara-negara di Kawasan untuk membangun hubungan dengan Israel menjelang kedatangan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Joe Biden dikabarkan akan mengadakan kunjungan ke Israel pekan ini.
Baca Juga : Penghancuran Masjid Berusia 700 Tahun oleh Teroris Al-Qaeda
“Dari Yerusalem, pesawat Presiden (Biden) akan terbang ke Arab Saudi dengan membawa harapan dan pesan perdamaian dari kami,” ujar Lapid dalam pidatonya pada rapat kabinet mingguan.
“Israel menjangkau seluruh negara di Kawasan dan menyeru mereka untuk membangun hubungan dengan kita sehingga terciptanya relasi yang baik dan merubah arah sejarah demi anak cucu kita kelak,” ujarnya.
Lapid menyatakan bahwa kedatangan Biden memiliki tujuan yang terfokus ke masalah Iran. Hal ini dikarenakan Iran telah memulai pengayaan uranium di fasilitas nuklir bawah tanahnya. Ia mengklaim Israel memiliki kebebasan politik maupun operasional untuk melawan program nuklir Iran.
Baca juga: Iran Telah Meningkatkan Pengayaan Uranium
Sesuai jadwal, Biden akan tiba di Israel pada Kamis (14/7) kemudian disusul kunjungan ke Arab Saudi pada hari Sabtu (16/7) kemudian. Di Arab Saudi, Biden akan menghadiri KTT GCC+3 dengan negara-negara Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Irak, Mesir dan Yordania.
Kunjungan Biden ke Israel dan Arab Saudi memperkuat sinyal akan adanya normalisasi antara keduanya. Hal ini diamini oleh jubir National Security Council of United States, John Kirby pada Kamis (7/7) lalu. Administrasi Biden juga mengatakan pada The Washington Post bahwa kunjungan Biden bertujuan unutk memperdalam dan memperluas hubungan Israel dengan dunia Arab.
Terbangnya Biden ke Saudi dari Israel dideskripsikan PM Lapid sebagai ‘simbol kecil’ hangatnya hubungan Israel dengan dunia Arab serta ‘langkah menuju normalisasi’. Proses normalisasi Arab Saudi dan Israel akan mencakup pembukaan penerbangan langsung antara keduanya serta pembukaan wilayah udara Arab Saudi untuk penerbangan Israel menuju Timur Jauh.