Tel Aviv, Purna Warta – Ratusan ribu demonstran membanjiri jalanan sejumlah kota besar di Israel pada Sabtu (6/5) malam dalam aksi demo mingguan yang telah memasuki pekan ke-18 secara berturut-turut. Pusat aksi digelar di jalan Kaplan, Tel Aviv. Massa yang hadir dalam aksi diperkirakan berjumlah hingga 180.000 orang sebagaimana yang dilaporkan Times of Israel.
Baca Juga : Kelompok Perlawanan Irak: 5.000 Operasi Dilakukan Melawan Pendudukan Pasukan AS
Para demonstran hadir dengan sejumlah banner bertuliskan “Bibi (panggilan akrab Benjamin Netanyahu) not my king” – Bibi bukanlah raja kami. Slogan tersebut merujuk pada prosesi penobatan Raja Charles III yang berlangsung di Westminster Abbey, Inggris pada hari yang sama. Di Inggris, kelompok yang menolak sistem monarki berunjuk rasa dengan meneriakkan slogan “Not my king!”.
Massa yang tergabung dalam aksi tersebut menolak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang berkoalisi dengan kelompok zionis ekstrimis sayap kanan. Selain itu massa juga menolak rencana perombakan sistem peradilan yang dicanangkan administrasi Netanyahu dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap demokrasi.
Aksi ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan public figure bahkan bekas pejabat pemerintahan. “Kita perlu pahami bahwa bahaya masih belum hilang. Jika kita lengah sedetik saja mereka akan memanfaatkan kesempatan itu untuk merealisasikan agenda mereka,” ujar mantan Menteri Luar Negeri Tzipi Livni dalam orasinya di hadapan massa.
Baca Juga : Suriah kembali ke Liga Arab; Siapa yang Memulai Siapa yang Mengakhiri?
Aksi ini juga digelar di sejumlah kota lain, termasuk di sekitar Istana Presiden di Yerusalem. Di Netanya, ketua partai Persatuan Nasional, Benny Gantz dalam orasinya di depan massa mengutarakan harapannya agar terjadi negosiasi antara kabinet perdana menteri dengan Presiden terkait masalah perombakan sistem peradilan. “Ini adalah perjuangan yang baik untuk negara yang demokratis,” ujarnya.