Masyhad, Purna Warta – Jumlah wisatawan yang mengunjungi kota Masyhad Iran selama momen Arbain dan hari-hari berikutnya telah melonjak 18 persen dari tahun ke tahun. Informasi tersebut disampaikan seorang pejabat provinsi yang bertanggung jawab urusan perjalanan pada hari Senin (11/9).
Baca Juga : Raisi Berterimakasih kepada Pemerintah dan Rakyat Irak, telah Layani Peziarah Arbain
Kunjungan wisatawan mencapai total 921.638 orang pada 6-10 September, yang menunjukkan peningkatan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sebagaimana yang disampaikan Hojjat Gonabadinejad.
Secara tradisional, pada bulan bulan Safar, ribuan orang berkumpul di Masyhad untuk memperingati Arbain, yang menandai berakhirnya masa berkabung selama 40 hari setelah syahidnya Imam Husain dan para sahabat setianya pada Pertempuran Karbala pada 10 Muharram pada tahun 61 H (680 M).
Ziarah tahunan Arbain awalnya ditujukan ke Karbala, tempat Imam Husain as dimakamkan. Namun, Masyhad telah lama menjadi tujuan ribuan peziarah Syiah untuk memperingati hari tersebut. Tahun ini, Hari Arbain diperingati pada tanggal 6 September. Masyhadi menjadi alternatif, dengan jumlah peziarah di Karbala pada momen Arbain menembus angka 22 juta orang pada tahun ini.
Baca Juga : Khatib Jumat Ahlu Sunnah Iran: Peringatan Arbain Simbol Persatuan Sunni-Syiah
Masyhad adalah kota paling suci di Iran. Alasan utamanya adalah di kota ini dimakamkan Imam Ali bin Musa ar-Ridha, Imam kedelapan umat Islam Syiah yang dikelilingi oleh puluhan hotel bintang lima dan banyak pusat akomodasi lainnya.
Pada Agustus 2020, tradisi spiritual ziarah ke tempat suci Imam Ridha telah didaftarkan dalam daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional oleh Kementerian Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan.