Tel Aviv, Purnawarta – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir dalam sebuah wawancara dengan Army Radio mengatakan bahwa meludahi orang Kristen bukanlah sebuah tindak kriminal. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa ‘tidak semua tindakan dapat dijadikan alasan untuk menahan seseorang’. Menurutnya, praktik meludahi orang Kristen merupakan adat kuno yang dimiliki komunitas Yahudi sejak lama.
Baca Juga : Biden Desak Kongres AS untuk Setujui Bantuan Ukraina yang Tidak Termasuk dalam Kesepakatan
Praktik peludahan tersebut dianggap sebagai bentuk aksi menolak lupa terhadap penyiksaan, diskriminasi sampai pembantaian yang dilakukan Kristen, terutama pasukan Salib terhadap warga Yahudi sepanjang sejarah. Meski begitu, Ben Gvir tetap mengatakan insiden tersebut layak mendapat kecaman, namun kecaman-kecaman tersebut terlalu berlebihan sampai-sampai masuk pada kategori menjelek-jelekkan Israel.
Youssef Daher, koordinator Dewan Gereja Dunia di Yerusalem menyebut otoritas Israel mendukung kekerasan terhadap komunitas Kristen. Dalam sebuah wawancara dengan Anadolu, ia mengatakan bahwa sikap acuh tak acuh polisi dan pernyataan para pejabat Israel yang bernada membela insiden-insiden seperti ini berkontribusi dalam fenomena yang sedang berkembang ini.
Baca Juga : Pemimpin Iran: Normalisasi Dengan Israel ‘Bertaruh Pada Kerugian’
Selain meludah, warga Yahudi juga melakukan beragam tindakan lain seperti menerobos masuk tanpa izin ke gereja-gereja, menghancurkan simbol-simbol suci agama Kristen hingga menghancurkan pemakaman warga Kristen. Sementara itu, polisi dianggap tidak serius dalam menanggapi masalah-masalah seperti ini. Mereka bahkan mengentengkan masalah itu dan menyebut pelakunya ‘sakit jiwa’.