Beirut, Purna Warta – Gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon telah melakukan berbagai operasi terhadap posisi militer Israel di sisi utara wilayah yang diduduki Israel pada tahun 1948 sebagai respons terhadap serangan rezim Tel Aviv yang tak henti-hentinya terhadap warga Palestina di Gaza dan serangan berulang kali di wilayah selatan Lebanon.
Baca Juga : Militer Iran Pastikan Pertahanan Negara Siap Hadapi Potensi Ancaman Apapun
Saluran berita televisi berbahasa Arab Lebanon, al-Mayadeen, melaporkan bahwa pejuang Hizbullah menargetkan pangkalan kendali udara Meron dan pangkalan militer Beit Hillel dengan rentetan roket dan peluru artileri.
Serangan itu terjadi sebagai respons terhadap serangan pesawat tak berawak Israel yang menewaskan dua komandan militer Hizbullah di kota Ain Baal dan Shehabiyeh di Lebanon selatan.
Hizbullah mengumumkan bahwa para pejuangnya juga menyerang Markas Komando Brigade Timur 769 militer Israel di barak Kiryat Shmona, dan Markas Komando Divisi 146 di Kibbutz Jaatoun dengan tembakan roket Katyusha.
Media Israel melaporkan bahwa roket Hizbullah menyebabkan kerusakan di dalam barak Kiryat Shmona. Proyektil mereka juga membunyikan sirene peringatan di dalam permukiman Israel dekat perbatasan Lebanon.
Radio Tentara Israel juga melaporkan bahwa kelompok perlawanan Lebanon telah menembakkan sedikitnya 20 roket ke arah wilayah Galilea Barat di wilayah pendudukan utara. Belum ada laporan mengenai kerusakan material atau cedera.
Baca Juga : Iran Ingatkan Invasi Israel akan Lebih Perparah Krisis di Rafah
Selain itu, Hizbullah menyatakan dalam pernyataan terpisah bahwa mereka menargetkan situs al-Baghdadi dengan peluru artileri.
Kelompok tersebut juga mengatakan bahwa tiga anggotanya tewas dalam bentrokan dengan tentara Israel di Lebanon selatan.
Rezim Israel telah berulang kali menyerang Lebanon selatan sejak 7 Oktober, ketika mereka melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 33.843 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Sebagai pembalasan, Hizbullah melancarkan serangan roket hampir setiap hari terhadap posisi Israel.
Setidaknya 349 orang tewas di perbatasan Lebanon, termasuk 68 warga sipil.
Baca Juga : IRGC Sebut akan Merespons dengan Tegas Pelanggaran Garis Merah
Pertempuran tersebut telah memaksa puluhan ribu orang dievakuasi dari bagian utara wilayah pendudukan, di tengah tembakan roket dan penembakan yang dilakukan oleh Hizbullah dan kelompok sekutu Palestina.
Hizbullah telah melancarkan dua perang Israel melawan Lebanon pada tahun 2000 dan 2006. Perlawanan tersebut memaksa rezim tersebut mundur dalam kedua konflik tersebut.