Damaskus, Purna Warta – Presiden Suriah tiba di Moskow dalam kunjungan resmi pada Selasa malam (14/3).
Kantor Presiden Suriah mengumumkan bahwa Bashar Assad, presiden negara ini, tiba di Moskow pada Selasa malam (14/3).
Baca Juga : AS Bereaksi Terhadap Kunjungan Lukashenko ke Iran
Baca Juga : Iran Lanjutkan Penerbangan dengan Arab Saudi Setelah Izin Resmi
Menurut Kantor Presiden Suriah, Bashar Assad akan bertemu dan berbincang dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Perjalanan ini berlangsung saat Moskow berusaha menormalkan hubungan antara Ankara dan Damaskus.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada media pada Desember lalu bahwa dia mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengadakan pertemuan tripartit dengan Bashar Assad.
Dia menambahkan: Sebelum pertemuan ini, negosiasi harus diadakan di tingkat perwakilan dinas khusus, menteri pertahanan dan urusan luar negeri negara.
Pada 28 Desember 2022, pertemuan para menteri pertahanan Rusia, Suriah, dan Turki diadakan di Moskow sebagai bagian dari proses normalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus.
Dalam pertemuan itu disepakati pembentukan komisi bersama tripartit. Setelah itu, diputuskan untuk mengadakan pertemuan para menteri luar negeri.
Agendanya akan mencakup pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan timpalannya dari Suriah Bashar Al-Assad.
Baca Juga : Arab Saudi Halangi Rencana Kunjungan Menlu Israel Untuk Pertemuan PBB
Baca Juga : Haaretz: Nasrallah Tidak Salah Bahwa Perpecahan Internal Akan Meruntuhkan Israel
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan dalam konferensi pers (Rabu, 17 Maret) dengan timpalannya dari Iran Hossein Amir Abdollahian di Ankara bahwa negosiasi teknis di tingkat wakil menteri akan diadakan di Moskow minggu depan, dan pertemuan para menteri luar negeri akan dibahas di dalamnya.
Sambil menyatakan bahwa Iran telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dalam negosiasi antara Turki, Suriah, dan Rusia, dan Ankara pun menyambutnya, Mevlut Çavuşoğlu mengatakan: Bagaimanapun, Astana adalah satu-satunya format yang tersisa (berkenaan) Suriah. Kami merencanakan pertemuan antara empat menteri luar negeri (Rusia, Turki, Iran dan Suriah).