Bashar al-Assad Kunjungi Akademi Militer Damaskus

Damaskus, Purna Warta – Selama kunjungan ke Akademi Militer Damaskus dan pertemuan dengan lulusan Universitas ke-36, Presiden Suriah berkata: Kami akan melanjutkan jalan kebebasan.

Menurut kantor berita resmi Suriah (SANA), Presiden Suriah Bashar al-Assad, dalam pertemuan dengan lulusan Akademi Militer Tinggi Damaskus ke-36, meminta mereka untuk melanjutkan pertumbuhan dan meningkatkan tingkat akademik mereka.

Dia menambahkan: Batasan ilmu itu di luar ilmu kemiliteran, dan ilmu ini harus ditingkatkan sebanyak-banyaknya.

Berbicara kepada para perwira yang lulus, Assad mengatakan: Dengan pengetahuan kalian dan dengan desakan, tekad, kemauan, dan ketabahan kalian, kita akan melanjutkan jalan kebebasan dan mendapatkan kembali hak kita.

Presiden Suriah mengatakan bahwa Tentara Arab Suriah adalah poros yang menjamin kemerdekaan dan pelembagaan ide dan dukungan dari tanah air akan tetap ada.

Bashar al-Assad mengatakan bahwa: Kami berada di Suriah, yang merupakan jantung peperangan. Kami mencoba yang terbaik untuk bergerak menuju pertumbuhan dan perkembangan. Dan kemajuan ini mencakup semua tingkat militer, ekonomi, organisasi dan ideologis.

Presiden melanjutkan bahwa: Dikatakan bahwa Amerika Serikat menghabiskan satu triliun dolar di Irak dan beberapa triliun dolar di Afghanistan. Jadi kepada siapa Amerika memberikan semua uang ini? Apakah mereka memberikannya kepada rakyat Irak? Apakah mereka memberikan uang ini kepada rakyat Afghanistan?

Amerika Serikat menghabiskan dolar-dolar ini untuk perusahaan-perusahaan Amerika, mengirim senjata, mengirim semua jenis peralatan. Jadi kita menyimpulkan bahwa menurut pemikiran Amerika, perang berarti dolar, dan dolar ini untuk kepentingan perusahaan Amerika.

Jadi setelah kekalahan AS di Afghanistan dan Irak serta Somalia pada tahun 1994 dan setelah kekalahan di Vietnam, kita mengharapkan negara itu untuk mengobarkan lebih banyak perang dan mencatat lebih banyak kekalahan atas namanya.

Artinya satu-satunya yang ada di dunia yang bergejolak ini adalah daya tahan, yaitu negara-negara yang menunjukkan ketahanan tetap stabil, baik kecil atau besar, dan oleh karena itu negara-negara yang melawan, menunjukkan bahwa mereka menemukan tanah air untuk diri mereka sendiri. Jadi tidak ada perlawanan patriotik tidak ada tanah air.

Presiden Suriah menekankan: Perlawanan yang saya bicarakan adalah resistensi positif yang sama. Selain itu, resistensi positif hampir mirip dengan pertahanan; Jadi kita tidak boleh tinggal dalam keadaan resisten, tentu dalam arti negatif dan defensif, tetapi kita harus pindah ke tahap ofensif.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *