Washington, Purna Warta – Laporan baru oleh Bank Dunia mengatakan agresi brutal Israel terhadap Lebanon telah menimbulkan kerugian ekonomi dan fisik yang besar di negara itu sejak Oktober lalu.
Laporan tersebut menyebutkan kerugian ekonomi yang diderita negara itu sebesar $5,1 miliar.
Ditambahkan pula bahwa kerusakan tambahan pada bangunan fisik berjumlah sedikitnya $3,4 miliar.
Laporan tersebut mengatakan kerugian tersebut “sebagian besar terkonsentrasi pada sektor perdagangan, pariwisata, dan perhotelan… serta sektor pertanian.”
Bank tersebut mengatakan biaya akhir kerusakan dan kerugian di Lebanon yang terkait dengan konflik tersebut diperkirakan akan jauh melebihi gabungan $8,5 miliar.
Menurut Bank Dunia, hampir 100.000 unit rumah telah hancur terutama di wilayah selatan Lebanon, dan sekitar 166.000 orang telah kehilangan pekerjaan.
Bank tersebut menyebutkan perdagangan, pariwisata, perhotelan, dan pertanian sebagai sektor utama yang terkena dampak agresi Israel.
Bank tersebut juga memperkirakan bahwa perang Israel di Lebanon akan memangkas pertumbuhan PDB riil negara tersebut untuk tahun 2024 sedikitnya 6,6 persen.
Sejak 23 September, Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon, kemudian mengirimkan pasukan darat.
Kementerian Kesehatan Lebanon pada hari Kamis mengatakan 33 orang tewas dalam serangan Israel di selatan dan timur, sementara seorang pejabat pertahanan sipil mengatakan serangan Israel menewaskan sedikitnya lima penyelamat di daerah Baalbek.
Setidaknya 3.365 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selama setahun terakhir, dengan sebagian besar dalam tujuh minggu terakhir. Sebanyak 14.344 lainnya terluka, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Pemerintah Lebanon melaporkan bahwa sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi sejak Israel memulai kampanye pembomannya di negara Arab tersebut. Ini termasuk banyak dari 1,5 juta pengungsi Suriah yang telah tinggal di Lebanon sejak konflik meletus di Suriah 13 tahun lalu.
Israel menggempur bagian selatan Beirut dengan serangan
Israel sekali lagi menggempur bagian selatan ibu kota Lebanon dengan serangan.
Sebagai tanggapan atas agresi yang sedang berlangsung, gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, telah melancarkan ratusan serangan balasan terhadap wilayah Palestina yang diduduki dan pasukan Israel yang mencoba maju ke wilayah Lebanon selatan.
Gerakan tersebut telah berjanji untuk melanjutkan serangannya hingga rezim mengakhiri eskalasi.