Damaskus, Purna Warta – Para pejabat Suriah mengatakan Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap dua bandara utama negara Arab tersebut, yakni di kota Damaskus dan Aleppo, sehingga kedua fasilitas tersebut tidak dapat digunakan dalam serangan ketiga dalam kurun waktu 10 hari.
Baca Juga : Menlu Iran: Kejahatan Israel Buktikan Kegagalannya Menghadapi Kelompok Perlawanan Palestina
Kantor berita resmi Suriah, mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa serangan itu terjadi secara bersamaan sekitar pukul 05.35 waktu setempat (02.35 GMT) pada hari Minggu (22/10).
Sumber itu menambahkan bahwa rudal Israel yang ditembakkan dari arah Dataran Tinggi Golan menghantam Bandara Internasional Damaskus, sementara jet yang terbang di atas Laut Mediterania menghantam Bandara Internasional Aleppo di kota terbesar kedua di Suriah.
Seorang pekerja sipil tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan di bandara Damaskus, SANA mencatat. Landasan pacu di kedua bandara tersebut rusak, menyebabkan semua penerbangan masuk dan keluar dari kedua bandara tersebut dibatalkan atau dialihkan ke bandara di kota pesisir barat Latakia, tambah laporan itu.
Pemberitahuan resmi kepada otoritas penerbangan internasional, yang dikenal sebagai NOTAM, mengindikasikan bahwa landasan pacu tidak dapat digunakan setidaknya selama dua hari.
Baca Juga : Jepang Bersiap Salurkan Bantuan Lebih Lanjut ke Gaza
Kedua bandara tersebut diserang pada 12 Oktober dan Aleppo menjadi sasaran kedua kalinya pada 14 Oktober, menurut otoritas penerbangan Suriah.
Suriah telah berada dalam cengkeraman militansi yang didukung asing sejak Maret 2011. Pemerintah Suriah mengatakan rezim Israel dan sekutu Barat dan regionalnya membantu kelompok teroris Takfiri yang terus menimbulkan kekacauan di negara tersebut.
Israel sering menargetkan posisi militer di Suriah, terutama gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, yang memainkan peran penting dalam membantu tentara Suriah dalam memerangi teroris yang didukung asing.
Rezim Tel Aviv jarang berkomentar mengenai serangannya terhadap wilayah Suriah, yang oleh banyak orang dilihat sebagai reaksi spontan terhadap keberhasilan pemerintah Suriah dalam menghadapi dan memusnahkan terorisme.
Baca Juga : Lima Badan PBB Mengingatkan, Situasi Kemanusiaan di Gaza Makin Mengkhawatirkan
Israel telah menjadi salah satu pendukung utama kelompok teroris yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang terpilih secara demokratis sejak militansi yang didukung asing meletus di Suriah.