Damaskus, Purna Warta – Pusat Khiyam untuk Rehabilitasi Korban Penyiksaan menyatakan bahwa mereka telah menerima pesan dari penduduk desa-desa yang baru saja diduduki di Suriah, yang mengungkapkan tindakan pembunuhan, intimidasi, dan penculikan oleh pasukan pendudukan Israel, sementara media tetap diam dan tidak ada intervensi kemanusiaan.
Pusat Khiyam mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas kondisi yang berlangsung di desa-desa yang diduduki di selatan Suriah, dan mendesak Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Timur Tengah dan Afrika Utara untuk segera menindaklanjuti dan menyingkap nasib para penculik.
Dalam pernyataan resmi, Pusat Khiyam menyebutkan:
Beberapa operasi penculikan telah dilakukan di berbagai lokasi di Suriah, tanpa informasi jelas mengenai nasib korban.
Berdasarkan informasi dari keluarga korban, meskipun orang tua mereka menghubungi Palang Merah Internasional dan pasukan penjaga perdamaian PBB (UNDOF), pada 12 Juni 2025 (22 Khordad 1404) setelah tengah malam, bersamaan dengan masuknya pasukan Israel ke kota Beit Jin di Provinsi Quneitra, Suriah, pasukan ini mengeksekusi seorang warga Suriah dan menyandera beberapa warga lainnya ke lokasi yang tidak diketahui.
Pusat Khiyam menekankan bahwa mereka telah mengirim surat ke Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB di Timur Tengah dan Afrika Utara, mendesak tindakan cepat untuk menyingkap nasib para sandera, mengingat terjadinya penculikan berulang.
Selain itu, pusat ini meminta organisasi Arab untuk memprioritaskan masalah tahanan Arab, orang yang ditahan, dan sandera, seiring meningkatnya jumlah orang hilang.
Pusat Khiyam juga menyerukan kepada Liga Arab untuk menempatkan isu ini sebagai prioritas, agar melalui tekanan terhadap rezim pendudukan, dapat memfasilitasi pembebasan sandera dan penyampaian daftar nama seluruh tahanan, yang ditahan, dan yang diculik sejak 7 Oktober 2023.


