Badan HAM: Israel Bunuh 94 Profesor Universitas selama Perang Gaza

Badan HAM Israel Bunuh 94 Profesor Universitas selama Perang Gaza

Gaza, Purna Warta Sebuah badan hak asasi manusia independen mengatakan rezim Israel telah membunuh sedikitnya 94 profesor universitas, ratusan guru, dan ribuan mahasiswa selama perang genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

Baca Juga : Gaza Dibom dan Tepi Barat Diblokir Israel; Bagaimana Nasib Industri Palestina?

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med memberikan informasi tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (20/1), hari ke-107 serangan tersebut. “Tentara Israel telah menargetkan profesor universitas dan tokoh-tokoh akademis, ilmiah, dan intelektual di Gaza dalam perang dan serangan udara yang disengaja dan spesifik terhadap rumah mereka tanpa pemberitahuan sebelumnya,” kata badan yang bermarkas di Jenewa tersebut.

“Mereka yang menjadi sasaran telah tewas tertimpa reruntuhan, bersama dengan anggota keluarga mereka dan keluarga pengungsi lainnya,” tambahnya.

“Data awal menunjukkan bahwa tidak ada pembenaran atau alasan yang jelas di balik penargetan orang-orang ini.”

Baca Juga : Indonesia Ajukan Gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional

Perang ini dimulai setelah operasi pada tanggal 7 Oktober oleh gerakan perlawanan wilayah pesisir, yang dijuluki Operasi Badai al-Aqsa.

Setidaknya 24.927 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejauh ini tewas dalam kampanye militer tersebut.

Menurut Euro-Med, rezim Israel secara sistematis menghancurkan setiap universitas di Jalur Gaza selama kampanye agresi tanpa pandang bulu.

Di bagian lain dalam pernyataannya, organisasi tersebut mengutip Kementerian Pendidikan Palestina yang berbasis di Gaza yang mengumumkan bahwa serangan tersebut telah merenggut nyawa 231 guru dan administrator serta setidaknya 4.327 siswa.

Baca Juga : Mengapa Hamas Sulit Dikalahkan? Begini Penjelasan Badan Intelijen AS

“Penghancuran properti budaya dan sejarah Palestina secara luas dan disengaja oleh Israel, termasuk universitas, sekolah, perpustakaan, dan arsip, menunjukkan kebijakan Israel yang membuat Jalur Gaza tidak dapat dihuni,” Euro-Med memperingatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *