Teheran, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Sayyid Ali Khamenei meminta para pejabat Iran untuk memanfaatkan peluang yang diberikan oleh keanggotaan negara tersebut di BRICS, dengan menekankan perlunya menghilangkan ketergantungan pada dolar AS. Ketika para pejabat Iran menyelenggarakan acara “Pelopor Kemajuan”, sekelompok produsen dalam negeri dan pemilik sektor swasta bertemu dengan Ayatollah Khamenei di Imam Khomeini Hussainiyah, Teheran, pada hari Rabu, 22 Januari.
Dalam sambutannya di pertemuan tersebut, Pemimpin menggambarkan keanggotaan Iran di BRICS sebagai salah satu peluang besar yang harus digunakan secara menyeluruh untuk melawan sanksi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Iran. Ayatollah Khamenei menyerukan kepada para pejabat diplomatik Iran untuk membantu sektor ekonomi, dan menggambarkan sistem keuangan BRICS sebagai peluang besar bagi Iran.
Ia mengatakan bahwa pertukaran perdagangan di antara negara-negara anggota BRICS dalam mata uang mereka sendiri akan sangat membantu Iran, dan mengatakan bahwa salah satu masalah Iran saat ini adalah ketergantungan pada dolar AS.
Pemimpin tersebut mengatakan sejumlah anggota BRICS tidak berani menghapus dolar AS karena alasan politik, dan menekankan perlunya mendorong mereka untuk melakukannya melalui kegiatan diplomatik.
“Tujuannya adalah agar mereka (anggota BRICS) menghilangkan dolar (AS) dari pertukaran perdagangan sejauh mungkin. Ini akan menjadi pekerjaan yang besar dan penting. Dalam kampanye ekonomi, ini adalah langkah yang sangat menentukan dan menentukan,” kata Ayatollah Khamenei.
Memperingatkan terhadap reaksi terhadap penghapusan dolar dari transaksi perdagangan, Pemimpin tersebut mengatakan ekonomi Iran akan memperoleh keuntungan setelah program tersebut dilaksanakan dan Bank Sentral Iran membuka jalan bagi penggunaan mata uang asing selain dolar AS. “Hari ini, perang kita adalah perang ekonomi,” imbuh Ayatollah Khamenei, seraya menekankan perlunya pertumbuhan produksi Iran dengan bantuan sektor swasta.
Kewajiban negara yang telah dikenai sanksi adalah mengandalkan kapasitas internalnya sendiri, tegas Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran. Ia juga meminta pemerintah Iran untuk membantu sektor swasta dan menyingkirkan hambatan yang menghalanginya.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran juga merujuk pada studi yang dilakukan oleh kelompok kerja tentang terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8 persen di Iran, dengan mengatakan para ahli telah mendeteksi kapasitas dan kapabilitas, mendefinisikan rencana investasi, dan menentukan solusi. Ayatollah Khamenei akhirnya mendesak para pejabat untuk secara serius mengejar dan melaksanakan solusi tersebut guna memastikan tingkat pertumbuhan ekonomi 8 persen di Iran.