Ayatullah Khamenei: Iran Tidak Akan Menunggu Negara Lain Mendukung Palestina

Ayatullah Khamenei Iran Tidak Akan Menunggu Negara Lain Mendukung Palestina

Teheran, Purna Warta Menegaskan kembali dukungan Iran yang tak tergoyahkan terhadap Palestina tanpa menunggu negara Islam lainnya, Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan haji tahun ini akan menjadi manifestasi penolakan terhadap kejahatan keji yang dilakukan terhadap Gaza.

Pejabat Iran yang bertugas melaksanakan dan mengatur ibadah haji bertemu dengan Ayatollah Khamenei menjelang musim haji saat jamaah akan memulai perjalanan mereka ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji 2024.

Baca Juga : Raisi: Posisi Iran di Dunia Meningkat setelah Operasi Anti-Israel

Pertemuan tersebut diadakan di Imam Khomeini Hussainiyah di Teheran pada Senin, 6 Mei.

Di awal pertemuan, Imam memaparkan ibadah haji merupakan kewajiban yang bersifat multidimensi baik dari aspek material maupun spiritual. “Dalam dimensi batin, mengingat Tuhan sebagai ‘sumber kehidupan yang sebenarnya, yang membentuk tekad, kemauan, dan keputusan individu, masyarakat, dan bangsa,’ adalah poin utama dari semua tahapan dan posisi haji,” ujarnya.

Ayatollah Khamenei menyoroti pentingnya aspek sosial haji, yang mencakup persatuan dan membina hubungan antar umat Islam. Beliau menekankan bahwa filosofi yang mendasari undangan ilahi bagi semua individu untuk berkumpul di tempat dan waktu tertentu selama haji adalah untuk memungkinkan umat Islam menjadi akrab satu sama lain, bekerja sama, dan membuat keputusan kolektif. Dengan melakukan hal tersebut, beliau menyatakan, hasil haji yang bermanfaat dan nyata dapat dibagikan kepada dunia Islam dan seluruh umat manusia, sementara dunia Islam saat ini kurang efektif dalam pengambilan keputusan dan kolaborasi bersama.

Pemimpin menekankan bahwa mengabaikan perbedaan kebangsaan, agama, dan etnis adalah hal yang penting untuk persatuan. “Pertemuan yang luas dan seragam dari seluruh umat Islam dari semua negara selama haji adalah manifestasi nyata dari aspek sosial-politik dari ibadah haji,” tambahnya.

Sambil menekankan bahwa haji harus diisi dengan nama berkah Nabi Ibrahim (AS) dan ajarannya, Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa pengingkaran terhadap musuh-musuh agama Tuhan adalah pelajaran berharga yang diambil dari ajarannya.

Senada dengan itu, Imam Besar bersabda, “Sejak awal Revolusi, bara’at (penolakan terhadap kaum musyrik) selalu dilakukan dalam ibadah haji. Namun, tahun ini, mengingat peristiwa besar dan mengkhawatirkan di Gaza, yang semakin mengungkap citra kelompok penghisap darah yang muncul dari peradaban Barat, haji tahun ini secara khusus difokuskan pada pengingkaran.”

Baca Juga : 60 Penerbit Asing Siap Hadiri Pameran Buku Internasional Teheran ke-35

Pemimpin menganggap kejadian terkini di Gaza sebagai sebuah pertanda besar dalam sejarah. “Serangan biadab anjing-anjing Zionis yang fanatik di satu sisi, dan perlawanan serta penindasan terhadap warga Gaza di sisi lain, akan tetap menjadi sejarah dan membimbing umat manusia. Dampak yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya pada masyarakat non-Islam dan universitas-universitas di AS dan negara-negara lain, adalah bukti sejarah dan sifat signifikannya.”

Beliau menjelaskan kewajiban umat Islam mengenai kekejaman yang terjadi di Gaza, selama haji Ibrahim. “Abraham (SAW) adalah seorang nabi yang penuh kasih sayang dengan hati yang sangat baik, namun pada saat yang sama, nabi Allah ini juga dengan tegas menyatakan penolakannya dan dengan jelas menyatakan permusuhannya terhadap para penindas dan musuh yang bermusuhan,” kata Ayatollah Khamenei.

Mengacu pada ayat-ayat Al-Quran, Ayatollah Khamenei menggambarkan rezim Zionis sebagai lambang permusuhan terhadap umat Islam, dan menambahkan bahwa AS adalah kaki tangan rezim ini. “Jika bukan karena dukungan AS, apakah rezim Zionis akan mempunyai kekuatan dan keberanian untuk memperlakukan umat Islam, baik laki-laki, perempuan, dan anak-anak secara brutal seperti ini?”

Beliau menambahkan, “Mereka yang membunuh umat Islam dan memaksa mereka mengungsi, serta para pendukung mereka, keduanya adalah penindas, dan menurut ayat Alquran yang jelas, jika ada yang berteman dengan mereka, mereka juga adalah penindas dan dikutuk oleh Tuhan.”

Mengingat situasi dunia Islam saat ini, ia menganggap pendekatan Ibrahim dalam menunaikan ibadah haji, yang berarti penolakan yang jelas terhadap musuh, menjadi lebih penting dari sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, hendaknya jamaah haji Iran dan non-Iran bisa menyampaikan nalar Al-Quran dalam mendukung Palestina kepada seluruh dunia Islam, ”ujar Ayatullah Khamenei.

Baca Juga : Sesi Keenam Komisi Kerja Sama Ekonomi Iran-Irak Dimulai di Teheran

Ayatollah Khamenei menekankan, “Tentu saja, Republik Islam belum dan tidak akan menunggu pihak lain (untuk mengambil tindakan), namun jika negara-negara dan pemerintah Muslim yang kuat bersatu dan menemani (usaha ini), kondisi menyedihkan yang dialami Palestina akan terjadi. tidak lagi melanjutkan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *