HomeTimur TengahAyatullah Khamanei Dorong Penyair Manfaatkan Kekuatan Puisi Melawan Tirani Global

Ayatullah Khamanei Dorong Penyair Manfaatkan Kekuatan Puisi Melawan Tirani Global

Teheran, Purna Warta – Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei, bertemu dengan para penyair dan tokoh budaya pada malam peringatan wiladah Imam Hasan Mujtaba as, menekankan peran penting puisi dalam membentuk narasi melawan penindasan.

Dalam pertemuan yang digelar pada 25 Maret 2024 di Gedung Imam Khomeini Hussainiyah itu, 40 penyair, baik muda maupun berpengalaman, menampilkan karya puisinya. Setelah pembacaan tersebut, Imam Khamanei menggarisbawahi pentingnya puisi sebagai media yang penting dan berpengaruh dalam ranah peperangan media. “Dalam bidang ini, warisan langka puisi dan sastra Persia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai media yang kuat, efektif, dan berpengaruh,” ujarnya.

Imam Khamenei menggarisbawahi bahwa pesan yang tepat dan bermanfaat merupakan prasyarat bagi dampak dan umur panjang sebuah puisi. “Media puisi harus menyampaikan pesan ‘agama dan etika’, ‘peradaban’, dan ‘pesan kami orang Iran’,” ujarnya.

Ia menilai pesan keberanian dan ketabahan rakyat Iran dalam menghadapi penindasan dan keserakahan tirani global serta manifestasinya, yaitu Amerika Serikat dan Zionis, sebagai salah satu pesan yang luar biasa dan dapat disampaikan.

Imam Khamenei menggarisbawahi pentingnya ketabahan dan sikap tegas rakyat Iran terhadap Kekuatan Arogan, dan menekankan bahwa ekspresi ketabahan ini sangat penting dan memberi semangat bagi khalayak global. Dia mencatat bahwa demonstrasi sikap seperti itu telah mendapat pujian selama kunjungan presiden ke luar negeri dan pidato publik mereka.

Melanjutkan pidatonya, Pemimpin Revolusi Islam tersebut menyampaikan nasehat kepada para penyair dan individu di bidang puisi dan sastra Farsi. Ia menyarankan agar puisi yang berkualitas harus dapat diakses oleh khalayak global, dengan menekankan pentingnya membangun “gerakan penerjemahan” untuk membuat puisi dalam bentuk prosa puitis tersedia bagi pembaca.

Dalam pembukaan pertemuan ini, berbagai puisi dibacakan, antara lain sanjungan untuk Imam Hassan Mujtaba (saw) dan Imam Mahdi (aj), puisi yang menyoroti penindasan yang dihadapi masyarakat Gaza, khususnya perempuan dan anak-anak, puisi penghormatan kepada ” ayah dan ibu,” serta puisi-puisi lain yang membahas masalah politik dan sosial tertentu.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here