Assad dan Amir Abdollahian Bahas Palestina

Assad dan Amir Abdollahian Bahas Palestina

Damaskus, Purna Warta Presiden Suriah, Bashar Assad, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Iran, Amir Abdollahian mengatakan, “Zionis Israel dan para pendukungnya ingin agar kemenangan yang telah didapat rakyat Palestina dalam perkembangan terakhir dikembalikan ke masa lalu atau mengubahnya menjadi ajang untuk menghancurkan perlawanan.”

Baca Juga : Persatuan Arab untuk Keluarga Produktif Kecam Serangan Israel

Hossein Amir Abdollahian, yang melakukan perjalanan ke Damaskus sebagai tujuan ketiga kunjungannya ke wilayah tersebut menyusul perkembangan yang sedang berlangsung di Palestina dan Jalur Gaza, melakukan pertemuan dan pembicaraan panjang dengan Presiden Suriah Bashar Al-Assad pada Jumat malam, 13 Oktober.

Dalam pertemuan tersebut, Amir Abdollahian menyebut tujuan utama kunjungannya ke Damaskus untuk berunding dan bertukar pendapat mengenai perkembangan di Palestina.

Dia menggambarkan pembunuhan tanpa ampun terhadap warga sipil, anak-anak, wanita dan orang tua di Gaza serta pengepungan dan pemutusan pasokan air, listrik dan bahan bakar di wilayah ini serta pemboman rumah, fasilitas umum dan fasilitas medis di Gaza sebagai kejahatan perang.

Dia berkata: Beberapa pejabat internasional dan Arab yang melakukan kontak dan berbincang dengan kami menganggap kebijakan ekstrim Netanyahu dan tindakan provokatifnya sebagai penyebab operasi Badai Al-Aqsa. Sementara itu, negara-negara Barat menyerukan semua pihak kecuali rezim Zionis Israel untuk menahan diri. Mereka mengatakan – yang bertentangan dengan ekspektasi – bahwa Badai Al-Aqsa menunjukkan bahwa Palestina masih hidup.

Baca Juga : Rusia dan Suriah Tekankan Perlunya Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Kepala dinas diplomatik tersebut menyatakan, dukungan Iran dan Suriah terhadap perlawanan rakyat Palestina tidak merugikan siapapun. Namun operasi Palestina baru-baru ini sepenuhnya merupakan keputusan, rancangan dan tindakan Palestina.

Diplomat tinggi Iran ini menunjukkan bahwa Barat berupaya memalsukan fakta di Gaza untuk membenarkan dan melegitimasi kejahatan Zionis Israel. Dia juga berkata: Poros Perlawanan memiliki kemampuan untuk terus melawan rezim Zionis Israel untuk waktu yang lama.

Amir Abdollahian mengatakan: “Amerika Serikat tidak bisa menuntut pihak lain untuk menahan diri dan pada saat yang sama mendukung rezim Zionis Israel dengan senjata yang akan digunakan terhadap warga Palestina.”

Merujuk pada kondisi yang menyakitkan dan rumit di Gaza akibat kejahatan perang yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga sipil Gaza, Amir Abdollahian mengatakan: Upaya semua pihak harus difokuskan untuk mencegah berlanjutnya kejahatan perang Zionis Israel di Gaza. Dalam kaitan ini, Republik Islam Iran telah mengusulkan gagasan untuk mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri negara-negara Islam dan telah mengumumkan kesiapannya untuk menjadi tuan rumah.

Baca Juga : Persatuan Media Yaman Kecam Serangan Israel

Presiden Suriah Bashar Al-Assad juga menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya kejahatan yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel terhadap rakyat Gaza dalam pertemuan ini.

Assad mengatakan: “Zionis Israel dan para pendukungnya ingin mengembalikan kemenangan rakyat Palestina dalam perkembangan terakhir ini ke masa lalu atau menjadikannya medan untuk menghancurkan perlawanan, dan pendekatan ini diikuti dengan bimbingan dan pengelolaan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.”

Dia mengatakan bahwa alasan mengapa orang-orang Barat mendukung rezim Zionis adalah krisis politik, ekonomi dan sosial yang intens di Israel dan kekhawatiran mereka terhadap bahaya runtuhnya rezim ini.

Dan dengan mendukung inisiatif politik Iran untuk mengadakan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri negara-negara Islam, dia berkata: “Kita harus berusaha mencegah berlanjutnya kejahatan biadab rezim Zionis Israel terhadap rakyat Gaza.”

Baca Juga : Direktur Intel Israel Akui Kegagalan Bendung Hamas

Dalam pertemuan ini, beberapa topik penting yang menjadi kepentingan kedua negara juga dibahas dan dirundingkan. Menlu Iran sebelumnya telah mengunjungi Irak dan Lebanon dan mendiskusikan perkembangan terkini dengan para pejabat negara-negara tersebut.

Kepala dinas diplomatik tersebut sebelumnya menyebut Badai Al-Aqsa sebagai 100 persen operasi perlawanan dan sembari mengutuk kejahatan rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan besar di Gaza.

Ia juga menyerukan pertemuan luar biasa para menteri luar negeri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dalam perbincangan dengan rekan-rekannya di sejumlah negara Islam, dan menyerukan perlunya mengadakan pertemuan tingkat tinggi luar biasa mengenai Palestina.

Kesiapan Iran mengirimkan makanan, obat-obatan, dan air minum ke Gaza menjadi salah satu isu lain yang diangkat oleh Amir Abdollahian.

Baca Juga : Netanyahu Undang Biden Kunjungi Israel

Ini merupakan kunjungan kedelapan Amir Abdollahian ke Damaskus setelah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Iran.

Hossein Amir Abdollahian, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, telah melakukan perjalanan ke Damaskus pada hari Rabu, 30 Agustus lalu, sebagai ketua delegasi untuk bertemu dan berbincang dengan para pejabat tinggi Suriah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *