Damaskus, Purna Warta – Pasukan AS yang mengendalikan zona Al-Tanf sepanjang 55 kilometer di persimpangan perbatasan Suriah, Irak, dan Yordania memfasilitasi infiltrasi militan dari kelompok teroris ISIS (juga dikenal sebagai ISIL, ISIS, atau Daesh) ke wilayah-wilayah yang dikuasai pasukan pemerintah Suriah, surat kabar Suriah Al-Watan melaporkan.
Baca Juga : Tolak Bantuan ke Israel, Aktivis Pro Palestina Serbu Pelabuhan Australia
Menurut laporan tersebut, teroris ISIS, yang dibantu oleh AS, bergerak dari Al-Tanf ke berbagai wilayah gurun Suriah, di mana mereka melakukan serangan sabotase terhadap tentara Suriah dan formasi sekutunya.
Menurut sumber Al-Watan, baru-baru ini terdapat “peningkatan aktivitas” ISIS di Gurun Suriah, terutama setelah Pasukan Pertahanan Israel melancarkan operasi mereka di Jalur Gaza. Oleh karena itu, pendukung ISIS melakukan sekitar 212 serangan terhadap militer Suriah pada tahun 2023. Dalam tiga minggu pertama tahun ini saja, sudah terjadi sekitar 40 serangan serupa.
Sumber tersebut mengklaim bahwa Washington sedang berusaha memperkuat posisi ISIS di Suriah ketika Presiden AS Joe Biden sedang mempertimbangkan kemungkinan penarikan penuh pasukan AS dari negara tersebut. Untuk mencapai tujuan ini, AS mendukung para militan dengan melatih mereka dan memberikan bantuan logistik, kata surat kabar itu.
Sementara itu, menurut surat kabar tersebut, pasukan pemerintah Suriah bersama dengan Angkatan Bersenjata Rusia terus melakukan serangan intensif terhadap tempat persembunyian ISIS di Gurun Suriah, yang mengakibatkan para militan menderita kerugian besar dalam hal sumber daya manusia.
Sebelumnya, Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev mengatakan kepada TASS dalam sebuah wawancara tentang “lonjakan aktivitas teroris yang didukung oleh Amerika Serikat” di Suriah.
Baca Juga : Aksi Pro-Palestina Meletus di Kota New York pada Hari Aksi Nasional AS
Menurutnya, sumber utamanya “saat ini terletak di zona Al-Tanf sepanjang 55 kilometer yang dikendalikan oleh AS”, di mana pelatihan aktif para militan Suriah, lanjut pejuang ISIS, “yang kemudian dikirim ke wilayah Suriah dengan tujuan tertentu. tugas”.