Baghdad, Purna Warta – Berita lokal melaporkan bahwa militer AS melakukan serangan pesawat tak berawak drone di bagian timur ibu kota Irak, Baghdad, menewaskan tiga orang, termasuk seorang komandan senior kelompok perlawanan Kata’ib Hizbullah Irak.
Komando militer Irak mengatakan pihaknya sedang menyelidiki serangan terhadap mobil sipil yang menewaskan penumpang di dalamnya. Video yang diverifikasi oleh pejabat Kementerian Dalam Negeri Irak menunjukkan sebuah SUV dilalap api namun rangkanya masih utuh.
Baca Juga : Komandan Militer Iran: AU Iran Mainkan Peran Penting dalam Menjaga Negara
Serangan pesawat tak berawak itu terjadi di lingkungan komersial dan perumahan yang padat di Baghdad timur, al-Mashtal, yang juga merupakan lokasi salah satu kantor Kataib Hezbollah. Ledakan terdengar bermil-mil jauhnya di ibu kota Irak.
Kata’ib Hizbullah mengidentifikasi komandan seniornya sebagai Abu Baqr al-Saadi dan menyebut korban lainnya sebagai pejabat tinggi lainnya.
Dalam pernyataan yang dirilis Kamis pagi (8/2), Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengonfirmasi serangan teroris di Bagdad.
Pernyataan tersebut mengeluarkan peringatan, menegaskan tekad AS untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi pasukan mereka di Irak. Bunyinya, “Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang membahayakan keamanan pasukan kami.”
Gerakan perlawanan Palestina Hamas, dan Jihad Islam mengutuk serangan pesawat tak berawak AS di timur Bagdad, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan Irak.
Gerakan Al-Nujaba sambil mengutuk pelanggaran kedaulatan Irak, mengatakan bahwa kejahatan AS “tidak akan luput dari hukuman”, dan tanggapan akan diberikan pada waktu yang tepat.
Warga Irak berkumpul di luar kedutaan AS di Bagdad sebagai protes terhadap serangan ilegal di negara Arab tersebut.
Baca Juga : Pernyataan Centcom tentang Serangan di Yaman
AS mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di timur Bagdad.
Warga Irak memprotes agresi AS baru-baru ini menyusul pembunuhan pemimpin senior Kata’ib Hizbullah, komandan Abu Baqir al-Saadi. Para pengunjuk rasa mengusung slogan Ansarallah Yaman sebagai simbol persatuan.