Tel Aviv, Purna Warta – Argentina dan Kanada melakukan evakuasi warganya dari Israel pada Selasa (10/10) atau hari keempat perang berlangsung. Menteri Luar Negeri Argentina Santiago Cafiero mengatakan bahwa pihaknya menerima lebih dari 713 permintaan pemulangan atau repatriasi WN Argentina di Israel melalui hotline yang dibuka pada Sabtu (7/10) lalu.
Baca Juga : Al-Mekdad Tekankan Perlunya Sikap Arab Dukung Palestina
Program yang diberi nama “Safe Return” tersebut rencananya akan mengangkut 625 orang keluar dari Israel. Buenos Aires akan mengirim sebuah pesawat Hercules dan Boeing ke Siprus terlebih dahulu, baru dari sana ke Tel Aviv. Selanjutnya, WN Argentina dievakuasi dari Tel Aviv ke Roma dengan tiga kali penerbangan pada hari Kamis (12/10) besok. Setiap penerbangan akan membawa 200 penumpang.
“Banyak warga kami yang berada di sana untuk pariwisata, kerja dan belajar. Sebagian lain juga ada yang sudah lama tinggal disana” ujar Cafiero sebagaimana yang dikutip Times of Israel. Media lokal Israel itu menyebutkan setidaknya 1200 orang Israel mati dalam perang ini. Sekitar 500 orang dalam keadaan kritis dan lebih dari 2900 orang luka-luka.
Kebanyakan orang Israel yang berusaha keluar negeri harus gigit jari akibat banyaknya penerbangan yang dibatalkan akibat serangan Hamas yang mencapai Tel Aviv bahkan sampai sekitaran Bandara Internasional Ben Gurion. Keputusan untuk mengevakuasi ekspatriat dari Israel, meski sangat berbahaya, merupakan satu-satunya pilihan bagi Argentina untuk memulangkan warganya.
Baca Juga : Yaman Berdiri Dukung Perlawanan Gaza
Meski begitu, Argentina bukan satu-satunya negara yang berusaha merepatriasi warganya. Polandia, Australia dan Kanada juga dilaporkan sedang merencanakan evakuasi warganya menggunakan pesawat-pesawat militer.