Araqchi: Perlawanan Itu Tak Terkalahkan

Teheran, Purna Warta —Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menggambarkan perlawanan sebagai tujuan ideologis yang tidak dapat dikalahkan dengan kekuatan kasar, memperingatkan musuh bahwa mereka akan mengalami kekalahan besar dalam konfrontasi dengan pasukan perlawanan.

Baca juga: Iran dan India Gelar Pembicaraan Politik

Berpidato pada upacara yang diadakan di Kementerian Luar Negeri pada hari Minggu untuk memperingati ulang tahun kelima kesyahidan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, Araqchi mengatakan perlawanan adalah aliran pemikiran, tujuan, dan tujuan suci yang tidak dapat dikalahkan oleh senjata dan bom.

Perlawanan juga tidak bergantung pada satu orang, menteri luar negeri menambahkan, menekankan bahwa kesyahidan seorang pemimpin atau pasukan perlawanan akan memberikan dorongan baru bagi perlawanan.

“Tidak mungkin untuk melenyapkan tujuan suci dengan peluru. Mazhab perlawanan memang memiliki senjata, tetapi senjata utamanya adalah darah para syuhada,” imbuh Araqchi.

Ia juga menepis anggapan keliru yang dianut musuh bahwa mereka dapat meraih kemenangan dengan memukul poros perlawanan, dan menggambarkan pukulan tersebut sebagai awal kekalahan yang lebih besar bagi musuh.

Dalam sambutannya pada Oktober 2024, Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei mengatakan kegigihan dan usaha keras front perlawanan telah mengubah nasib dan sejarah kawasan tersebut.

Menyoroti kegagalan rezim Zionis dalam menghancurkan front perlawanan meskipun telah menewaskan lebih dari 50.000 warga sipil tak berdosa, Ayatollah Khamenei menegaskan bahwa peradaban dan politisi Barat menderita kekalahan yang lebih besar.

Baca juga: Iran: Serangan AS dan Inggris di Yaman Akan Memperparah Ketidakamanan Asia Barat

Hasil dari peristiwa di kawasan tersebut merupakan kekalahan besar bukan hanya bagi rezim Zionis, tetapi lebih lagi bagi peradaban dan budaya Barat, kata Pemimpin tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *