Araghchi Iran Bertemu Raja Abdullah dari Yordania di Amman

Amman, Purna Warta – Dalam babak baru diplomasi regional yang intensif, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan Raja Yordania Abdullah II selama kunjungannya ke Amman pada hari Rabu. Ia juga kembali mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Yordania dan Menteri Luar Negeri Ayman Safadi.

Baca juga: Rusia: Kerja Sama Rusia-Tiongkok Meningkat Meskipun Ada Tekanan Eksternal

Iran Press/ Asia Barat: Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dan Raja Yordania Abdullah II bertukar pandangan mengenai isu-isu dan perkembangan regional yang paling penting dalam pertemuan ini.

Dalam kunjungannya ke Yordania, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di Amman pada hari Rabu di mana ia menekankan bahwa tindakan kolektif diperlukan untuk menghentikan kejahatan yang dilakukan oleh rezim Israel.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral dan perkembangan terkini di kawasan.

Diplomat utama Iran mengunjungi Yordania sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk mengatasi kekejaman Israel di wilayah tersebut. Upaya diplomatiknya juga membawanya ke Lebanon, Suriah, Arab Saudi, Qatar, Irak, dan Oman.

Dalam pembicaraan dengan otoritas regional, diplomat top Iran menyampaikan pesan negaranya yang menekankan pembentukan perdamaian di Jalur Gaza dan Lebanon sambil sepenuhnya bersiap menghadapi “situasi perang.”

Israel melancarkan perang brutalnya di Gaza pada 7 Oktober tahun lalu setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melakukan Operasi Banjir Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Baca juga: Iran Desak PBB untuk Hentikan Kejahatan Israel

Rezim Israel sejauh ini telah membunuh sedikitnya 42.344 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 99.013 lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Selama beberapa minggu terakhir, serangan-serangan tersebut terutama menargetkan Beirut. Rezim tersebut membunuh Sayyed Hassan Nasrallah, sekretaris jenderal gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, dalam serangan udara intensif terhadap ibu kota tersebut pada akhir September.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *