Riyadh, Purna Warta – Arab Saudi mengecam keras serangan udara militer Israel di sebuah sekolah di Kota Gaza, dan mengecamnya sebagai bagian dari pola kekerasan yang lebih luas terhadap warga sipil di daerah kantong tersebut.
Baca juga: Dua Tewas dan 15 Terluka dalam Bentrokan di Bangladesh
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu, mengutuk serangan udara Israel baru-baru ini di sekolah al-Tabin di Kota Gaza dengan “istilah yang paling keras.”
Kementerian tersebut menekankan perlunya menghentikan “pembantaian massal” di wilayah tersebut, dan menambahkan bahwa Gaza saat ini sedang mengalami “bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya” karena pelanggaran hukum internasional yang terus berlanjut.
Militer Israel mengklaim bahwa serangan tersebut, yang melibatkan tiga serangan udara di sekolah tersebut, menargetkan operasi Hamas yang diduga menggunakan sekolah dan masjid di dekatnya sebagai kedok. Militer mengatakan bahwa mereka menggunakan amunisi presisi untuk meminimalkan korban sipil dan menegaskan bahwa serangan itu dilakukan berdasarkan intelijen yang dikumpulkan dalam koordinasi dengan Shin Bet, dinas keamanan internal Israel.
Namun, petugas medis lokal dan pekerja Pertahanan Sipil memberikan laporan yang sangat berbeda, melaporkan kehancuran yang meluas dan banyak korban. Mereka menggambarkan pemandangan kekacauan saat mereka mengambil jenazah warga Palestina yang tewas dalam serangan itu.
Baca juga: [VIDEO] – Yahya Sanwar: Syahid Qasim Sulaimani Berjanji Akan Selalu Mendukung Kita
Seorang juru bicara militer Israel, berbicara dalam bahasa Inggris, membantah laporan bahwa lebih dari 100 warga Palestina telah tewas.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa sejak 7 Oktober, sedikitnya 39.790 orang telah tewas dan 91.702 orang terluka dalam perang genosida Israel. Angka terbaru termasuk 40 warga Palestina tewas dan 140 orang terluka dalam periode 24 jam terakhir.