Apakah ISIS Dihidupkan Kembali di Suriah Timur?

Apakah ISIS Dihidupkan Kembali di Suriah Timur?

Deir Ez-zor, Purna Warta Menyusul peringatan dari sekretaris jenderal Hizbullah tentang upaya AS untuk menghidupkan kembali ISIS, sumber-sumber lokal melaporkan peningkatan aktivitas dan kemunculan elemen-elemen ISIS di Suriah timur.

Sumber-sumber lokal di Suriah timur melaporkan pergerakan teroris ISIS, dan mengatakan bahwa mereka tidak terpengaruh oleh pembunuhan terhadap pemimpin mereka, Abu Ibrahim al-Qurashi, dan bahkan belakangan ini pergerakan dan kehadiran mereka lebih sering terlihat.

Baca Juga : Kremlin: Putin Siap Kirim Delegasi Berunding dengan Ukraina

Menurut situs Al-Araby Al-Jadeed, dalam beberapa hari terakhir, beberapa penduduk daerah yang dikuasai milisi Kurdi (SDF) telah menerima pesan dan surat ancaman dari ISIS yang meminta mereka untuk tidak bekerja sama dengan pasukan Kurdi dan membayar uang kepada ISIS.

Pesan-pesan ini menunjukkan bahwa kelompok ISIS hadir di wilayah tersebut dan siap untuk melakukan serangan baru di dalam ketakutan warga akan kembalinya teroris; Terutama di provinsi Deir ez-Zor dimana para teroris selama pendudukan mereka di bagian provinsi ini mampu memaksa beberapa orang dan perusahaan untuk bekerja sama dengan mereka dan mengeksekusi atau meneror mereka yang menolak untuk bekerja sama, yang membuat penduduk takut untuk tidak bekerja sama dengan ISIS.

Dalam beberapa bulan terakhir, sekretaris jenderal Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah, telah berulang kali memperingatkan upaya AS untuk menghidupkan kembali elemen-elemen ISIS di Suriah timur dan Irak.

Menurut laporan tersebut, keberanian yang ditunjukkan oleh teroris ISIS dalam beberapa hari terakhir kembali ke fakta bahwa mereka dapat merekrut beberapa dari penduduk dengan mengambil keuntungan dari kemiskinan dan situasi ekonomi yang buruk yang dihadapi penduduk setempat. Dalam situasi seperti ini penduduk setempat telah berulang kali melakukan protes dan demonstrasi menentang milisi Kurdi (SDF) karena situasi ekonomi yang buruk dan korupsi yang merajalela.

Baca Juga : Upacara Kesyahidan Sayyid Badr al-Din al-Houthi di Sana’a

Tidak ada informasi pasti tentang jumlah elemen ISIS. Vladimir Forunkov, kepala kontra-terorisme PBB, mengatakan bulan ini bahwa jumlah teroris ISIS di Irak dan Suriah telah mencapai 10.000 dan pembunuhan pemimpin mereka tidak berpengaruh pada kegiatan dan pergerakan mereka.

Sumber militer mengatakan bahwa teroris memiliki kemampuan yang cukup besar untuk pulih dan meningkatkan aktivitas mereka jika komandan mereka terbunuh, dan dapat melanjutkan aktivitas mereka sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah.

Pada tanggal 20 Januari, teroris ISIS menyerang penjara al-Sinaah di distrik Geweran al-Hasakah, rumah bagi ribuan tahanan ISIS, dan berhasil melepaskan puluhan dari mereka sebelum milisi Kurdi, yang didukung oleh koalisi AS, dapat mengambil kendali penjara tersebut.

Belum jelas berapa banyak elemen ISIS yang melarikan diri dan apakah komandan mereka termasuk di antara para buronan. Para pengamat percaya bahwa ISIS terus memeras para pebisnis minyak, pemilik pabrik dan pemilik toko, dan ini merupakan bagian utama dari pendapatan mereka.

Baca Juga : Apa Target Amerika di Perbatasan Suriah-Irak?

Mohammed al-Ajili, seorang aktivis Suriah, mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa teroris ISIS di timur laut Suriah memblokir kapal tanker minyak dan memeras uang dari para pengemudi. Hal yang sama juga terjadi di Irak, mereka mengambil uang dari beberapa pengusaha dan pemilik pabrik.

Di sisi lain, serangan ISIS dalam bentuk sel-sel kecil terus berlanjut, dan dalam hal ini, pada hari Kamis (24/2), teroris ISIS menyerang konvoi militer Suriah di daerah Atsria di timur provinsi Hama, menewaskan beberapa tentara Suriah dan menyebabkan sebagian lainnya terluka.

Timur provinsi Hama ke gurun provinsi Homs dan daerah Tadmor (Palmyra) dianggap sebagai pusat utama kegiatan teroris ISIS, dan tentara Suriah telah berulang kali melakukan operasi pencarian dan pembersihan di daerah ini. Dalam hal ini, pada 17 Februari (bulan ini), pasukan khusus tentara Suriah memasuki Tadmor dan memulai operasi pembersihan di gurun provinsi Homs.

Para teroris ini juga sesekali menyergap atau menyerang markas milisi Kurdi (SDF). Dalam seminggu terakhir, empat militan Kurdi tewas dan terluka dalam berbagai serangan ISIS.

Baca Juga : Otoritas Palestina Cari Cara Menumpas Gerakan Perlawanan Tepi Barat

Saluran Al-Sharqiya Suriah hari ini (Sabtu, 26 Februari) juga menayangkan gambar seorang komandan milisi Kurdi yang tewas dalam serangan teroris ISIS di mobilnya di kota Hajin, sebelah timur Deir ez-Zor. Begitu juga pada hari Kamis (24/2) lalu, seorang militan Kurdi diculik dan dibunuh oleh teroris ISIS.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *