Tehran, Purna Warta- Pasukan Darat Angkatan Darat Iran akan menggelar serangkaian latihan militer canggih di wilayah barat negara itu, melibatkan berbagai brigade khusus, pasukan lintas udara, lapis baja, dan elektronik, serta unit lainnya.
Wakil Komandan Operasi Pasukan Darat, Brigadir Jenderal Karim Chashak, mengumumkan informasi ini pada hari Minggu, dengan mengatakan bahwa latihan tersebut akan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di wilayah Naftshahr, Qasr-e Shirin, Provinsi Kermanshah.
Ia menyebut latihan tersebut sebagai “manuver keamanan, ofensif, dan bergerak” yang melibatkan Brigade Pasukan Khusus ke-35, Brigade Lintas Udara ke-55, Brigade Lapis Baja ke-181, Penerbangan Angkatan Darat, Batalion Perang Elektronik, dan drone, di antara unit lainnya.
Tujuan Latihan
Chashak menjelaskan bahwa tujuan latihan adalah untuk meningkatkan kesiapan pasukan dalam menghadapi ancaman asing terhadap ketertiban dan keamanan negara.
‘Pelajaran untuk Musuh’
Wakil Pengawas dan Evaluasi Lapangan Markas Besar Khatam al-Anbiya Republik Islam, Brigadir Jenderal Morteza Saffari, juga mengatakan bahwa latihan semacam ini memberikan “pelajaran berharga” bagi musuh-musuh negara.
Latihan ini, menurutnya, bertujuan meningkatkan kekuatan pencegahan Angkatan Bersenjata, seraya menambahkan, “Musuh tahu bahwa jika mereka melakukan agresi terhadap negara, mereka akan menghadapi respons yang menghancurkan dari Angkatan Bersenjata.”
Saffari menyatakan bahwa pelaksanaan latihan merupakan salah satu proyek penting yang dilaksanakan oleh Angkatan Bersenjata. Latihan ini diadakan setiap tahun sebagai puncak dari sesi pelatihan khusus pasukan.
Peningkatan Kesiapan Tempur
Ia juga mengatakan bahwa peningkatan kesiapan tempur Angkatan Bersenjata adalah salah satu hasil penting dari pelaksanaan latihan tersebut. Latihan ini mencakup semua cabang, termasuk Pertahanan Udara, Darat, Laut, dan Udara, dilakukan secara khusus untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan tempur.
Kekuatan Pencegahan yang Unggul
Saffari menegaskan kekuatan pencegahan yang unggul milik Republik Islam Iran, seraya menambahkan, “Angkatan Bersenjata selalu siap untuk membela negara sepanjang waktu.”
Ia juga menyinggung ancaman militer dari musuh, mencatat, “Islam adalah budaya yang tidak mengenal rasa takut dan selalu siap untuk bertahan.”
Pelajaran dari Pertahanan Suci (1980-1988)
Saffari mengutip pengalaman para pejuang Iran selama Perang Pertahanan Suci melawan agresi Saddam Hussein (1980-1988). “Saat musuh menyerang, para pejuang Islam bergegas ke garis depan untuk membela tanah air dan tidak membiarkan sejengkal pun tanah Iran jatuh ke tangan musuh.”
Ia menambahkan bahwa ajaran Islam mewajibkan negara untuk mencapai tingkat pencegahan militer yang cukup tinggi sehingga musuh tidak berani menyerang Republik Islam.
Pesan untuk Tetangga
Bagi negara tetangga, latihan ini membawa pesan persahabatan dan perdamaian. Saffari menyatakan bahwa Republik Islam berencana mengadakan latihan militer bersama dengan negara-negara tetangganya.
Ia juga menegaskan kembali kemampuan Iran untuk memastikan keamanan kawasan bersama dengan negara-negara tetangga, seraya menambahkan, “Tidak diperlukan kehadiran negara-negara luar kawasan.”