Anggota Hizbullah dan Warga Sipil Tewas dan Terluka dalam Ledakan Pager di Lebanon

Beirut, Purna Warta – Ribuan anggota gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon serta warga sipil tewas atau terluka setelah perangkat komunikasi nirkabel, yang dikenal sebagai pager, meledak di berbagai lokasi di seluruh negeri pada hari Selasa.

Baca juga: Kenapa Rezim Zionis Lancarkan Serangan Siber ke Lebanon?

Dalam pembaruan terakhirnya, Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.800 lainnya terluka dalam ledakan yang pertama kali dilaporkan di pinggiran selatan Beirut.

“Pasien dipindahkan ke berbagai provinsi di Lebanon karena rumah sakit di Lebanon selatan telah melebihi kapasitasnya,” kata kementerian tersebut.

Di antara mereka yang tewas terdapat seorang gadis berusia 9 tahun dan putra seorang anggota parlemen yang berafiliasi dengan Hizbullah, kata koresponden Press TV di Beirut Mariam Saleh dalam sebuah laporan dari ibu kota Lebanon.

Gadis kecil itu telah diidentifikasi sebagai Fatima Jafar Abdullah sementara pemuda itu adalah Mahdi Ammar, putra anggota parlemen blok ‘Loyalitas kepada Perlawanan’ Ali Ammar.

Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, juga termasuk di antara yang terluka. Istrinya menulis di X, sebelumnya Twitter, untuk mengonfirmasi cederanya dalam ledakan pager tetapi mengatakan kondisinya stabil. Saleh mengatakan beberapa orang yang membawa pager menyadari pager tersebut memanas sebelum ledakan terjadi, dan menambahkan bahwa warga Israel berada dalam kondisi siaga tinggi, menunggu respons dari Hizbullah.

Berdasarkan penyelidikan awal, para pejabat dikutip mengatakan bahwa ledakan tersebut tampaknya disebabkan oleh serangan siber jarak jauh yang diatur oleh rezim Israel di tengah meningkatnya ketegangan.

Rekaman yang dibagikan di media sosial menunjukkan para korban luka dibawa ke rumah sakit di Beirut dan Lebanon selatan. Banyak yang terlihat berkumpul di depan rumah sakit dan pusat kesehatan untuk membantu para korban luka.

Baca juga: Iran Kutuk Serangan Teroris Israel di Lebanon

Dalam pernyataan terakhirnya, Hizbullah mengatakan setelah memeriksa semua fakta dan informasi yang tersedia tentang serangan tersebut bahwa mereka menganggap rezim Israel “bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal ini yang juga menargetkan warga sipil dan menyebabkan beberapa orang menjadi martir dan banyak lainnya terluka.”

“Para martir dan korban luka kami adalah simbol perjuangan dan pengorbanan kami di jalan menuju Al-Quds, dalam kemenangan bagi rakyat kami yang terhormat di Jalur Gaza dan Tepi Barat serta dukungan lapangan yang berkelanjutan.

“Posisi kemenangan, dukungan, dan dukungan kami untuk perlawanan Palestina yang gagah berani akan tetap menjadi sumber kebanggaan dan kehormatan bagi kami di dunia ini dan akhirat.

“Musuh yang berbahaya dan kriminal pasti akan menerima hukuman atas agresi yang berdosa ini,” bunyi pernyataan itu.

Dalam pernyataan sebelumnya, Hizbullah mengatakan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang gadis, tewas dalam ledakan pager dan banyak lainnya mengalami luka-luka.

Gerakan tersebut mengatakan otoritas terkait sedang melakukan penyelidikan keamanan dan ilmiah untuk menentukan penyebab ledakan yang terjadi bersamaan ini.

Kementerian kesehatan Lebanon telah meminta semua pekerja medisnya di Beirut dan Lebanon selatan untuk tetap waspada dan menanggapi semua kasus medis darurat.

Kementerian tersebut juga telah mendesak semua pemilik pager untuk segera membuang perangkat mereka.

Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Abiad, sebelumnya mengatakan jumlah korban luka mencapai “ratusan” dan ada beberapa korban tewas akibat ledakan tersebut.

Belum ada komentar langsung dari militer Israel mengenai serangan hari Selasa meskipun beberapa laporan menunjukkan bahwa pejabat rezim telah dinasihati untuk tetap bungkam mengenai hal itu.

Israel telah secara teratur bertukar tembakan dengan Hizbullah sejak Oktober lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang genosida di Gaza setelah kelompok perlawanan Hamas melakukan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai balasan atas kekejaman yang tak henti-hentinya terhadap rakyat Palestina.

Para ahli percaya bahwa rezim Israel, setelah dikalahkan secara militer, menggunakan serangan putus asa terhadap orang-orang biasa di Lebanon dan Gaza, yang hanya akan mempercepat kehancurannya.

Lebih dari 41.200 warga Palestina telah dibunuh oleh rezim pendudukan di Jalur Gaza yang terkepung dalam 11 bulan terakhir, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

Baca juga: Komandan Iran: Israel Tidak Mampu Menangkis Serangan Balasan Kejutan Iran

Kecaman mulai mengalir terhadap ledakan pager massal hari Selasa di Lebanon, dengan kelompok perlawanan Palestina serta Ansarullah Yaman mengutuk keras hal itu.

Dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Lebanon, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengutuk keras serangan teroris Israel yang menargetkan warga Lebanon.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada Lebanon dan mengatakan Iran siap membantu merawat korban luka atau memindahkan mereka ke Teheran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *