Tehran, Purna Warta – Tel Aviv bermaksud untuk memperluas serangannya melalui jaringan siber di Iran, banyak di antara para pelaku telah ditangkap, begitu juga Israel mengandalkan drone untuk menargetkan fasilitas nuklir dan mentransfer pertempuran ke wilayah Iran.
Para ahli meyakini bahwa perang antara Iran dan rezim Tel Aviv sudah berlangsung lama di berbagai bidang, kecuali bidang militer.
Baca Juga : Analisis Berita: Kemenangan Hizbullah Semakin Dekat Dari Oposisinya di Arena Politik Lebanon
Salah satu kantor berita di Iran yang berafiliasi dengan IRGC melaporkan bahwa 29 insiden keamanan dan militer, pembunuhan, pemboman, kebakaran, serangan angkatan laut dan penutupan jalur kereta api oleh rezim Zionis terjadi bulan lalu setelah pembunuhan syahid Sayad Khodaei, seorang perwira IRGC.
Para ahli mengatakan bahwa respon cepat Iran terhadap aksi rezim Zionis belum diumumkan secara resmi dan akan dilakukan oleh agen Iran langsung atau tidak langsung, bahkan mungkin menargetkan fasilitas ekonomi, keamanan dan vital musuh Zionis di masa depan.
Mereka menambahkan bahwa rezim Zionis sedang mencoba untuk membunuh atau menyusup ke fasilitas nuklir Iran melalui tentara bayarannya untuk melawan kekuatan Tehran, tetapi dinas intelijen Iran telah menggagalkan sebagian besar dari rencana makar tersebut.
Baca Juga : Operasi Tentara Suriah Lawan ISIS di Raqqah dan Deir ez-Zor
Para ahli militer juga menunjukkan bahwa segala macam perang, seperti perang psikologis, ekonomi, dan dunia maya, telah berlangsung lama antara rezim Zionis dan Iran, yang menurut CNN, dapat berubah menjadi perang militer. Pembunuhan dan sabotase terhadap Iran telah lama Zionis mendapatkan lampu hijau, tetapi mereka tidak ingin mengubahnya menjadi perang militer, karena pihak Zionis mengetahui dengan pasti ketidaksiapannya dalam perang seperti itu dengan Iran.
Rezim Zionis juga memiliki perselisihan internal dan mereka mengetahui bahwa perselisihan ini akan berdampak negatif pada keamanannya.
Untuk itu, rezim Zionis berusaha menghilangkan momok serangan terhadap Iran sebanyak mungkin melalui teror, tetapi semua orang tahu bahwa rezim ini, terlepas dari klaimnya tentang penerapan strategi gurita melawan Iran, tidak memiliki strategi dan taktik yang jitu, Sehingga pejabat keamanan rezim Zionis secara praktis mengakui bahwa mereka tidak memiliki kemampuan logistik untuk melancarkan serangan militer ke Iran.
Baca Juga : 10 Juta Dolar Bagi Siapapun yang Mengungkap Informasi Fasilitator Finansial Hizbullah