Kuwait, Purna Warta – Seorang penulis dan analis Kuwait yang terkenal mengatakan bahwa dengan melihat sejarah pembunuhan ilmuwan nuklir Iran oleh Mossad, maka Shahid Fakhrizadeh juga dibunuh oleh dinas intelijen itu juga.
Abdullah Al-Nafisi, seorang penulis dan profesor di Universitas Kuwait, mengatakan bahwa rezim Zionis ada di belakang pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir dan pertahanan negara Iran.
Dia menulis di akun Twitter-nya: “Pembunuhan Fakhrizadeh di Teheran adalah kelanjutan dari operasi pemberantasan bersejarah yang dilakukan Mossad terhadap para ilmuwan mana pun yang, dengan keahliannya dapat mengembangkan fisika nuklir, dan mengancam keamanan rezim Zionis, Jika Anda ingin membaca The Story of Mossad oleh Gordon Thomas.”
Kemarin, dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Zionis Ma’ariu, Menteri Intelijen Israel Mossad mengklaim bahwa dia tidak tahu siapa yang telah membunuh ilmuwan nuklir Iran tersebut, dengan mengatakan, “Tapi tentu saja saya tidak akan meneteskan air mata untuknya.”
“Kami mengidentifikasi Fakhrizadeh dan mengikutinya. Kami tahu apa yang dia lakukan adalah rencana yang akan membahayakan Timur Tengah dan seluruh dunia.” kata Eli Cohen.
Syahid Mohsen Fakhrizadeh, seorang ilmuwan nuklir Iran terkemuka dan kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan, menjadi syahid dalam aksi teroris di wilayah Absard di utara provinsi Teheran pada Jumat sore, 28 Desember.