Analis Iran: Elit Liberal Barat Tidak Berbeda Dengan Neokonservatif Mentah Amerika

analis iran

Tehran, Purna Warta – Berbicara pada upacara pembukaan Akademi Diplomatik Eropa di Bruges, Belgia pada bulan Oktober, Josep Borrell menggambarkan Eropa sebagai “taman” sambil mengusir seluruh dunia sebagai “hutan” yang bisa “menyerang taman.”

Borrell melanjutkan pernyataan rasisnya dengan memperingatkan bahwa hutan “bisa menyerang taman” dan bahwa “tukang kebun” harus pergi ke hutan “untuk melindungi” taman tanpa menjelaskan detailnya.

Dalam sebuah posting Twitter pada hari Senin, Mohammad Marandi, yang juga merupakan penasihat tim perunding Iran dalam pembicaraan Wina tentang kebangkitan kembali kesepakatan Iran 2015, mengatakan “pidato rasis” Borrell membuktikan bahwa elit liberal Barat tidak berbeda dari neokonservatif mentah atau elit sayap kanan seperti John Bolton.

“Mereka hanya membingkai pandangan supremasi mereka dengan lebih hati-hati,” tambahnya.

Pernyataan kontroversial Borrell muncul di tengah perang Moskow di Ukraina yang dimulai pada Februari setelah aliansi militer NATO yang dipimpin AS menolak memberikan jaminan keamanan kepada Moskow yang dimintanya di tengah sumpah Kiev untuk bergabung dengan aliansi agresif tersebut.

Rusia dengan cepat membalas, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri negara itu Maria Zakharova mengatakan dalam sebuah posting Twitter bahwa “taman” Eropa dibangun dengan menjarah “hutan” seluruh dunia selama periode kolonial.

“Eropa membangun ‘taman’ itu melalui penjarahan biadab dari ‘hutan’. Borrell tidak dapat mengungkapkannya dengan lebih baik: sistem paling makmur di dunia, dibuat di Eropa, dipupuk oleh akar di koloni yang mereka tindas dengan kejam,” tambahnya.

Iran juga dengan cepat mengecam pernyataan Borrell dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani mengatakan di Twitter, “Metafora taman/hutan muncul dari mentalitas kolonial yang sama sekali tidak dapat diterima yang memberi Barat hak untuk menyerang & menduduki.”

“Era itu sudah lama berlalu. Multipolaritas ada di ambang pintu,” tambahnya.

“Uni Eropa perlu mengadopsi kenyataan, jika tidak maka akan terus menurun & memudar,” kata Kan’ani.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *