New York, Purna Warta – Selama pertemuan dengan Komisaris Tinggi PBB untuk permasalahan para Pengungsi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran menekankan perlunya peran yang lebih aktif dari PBB dalam situasi kemanusiaan yang mengerikan di Afghanistan yang mengacu pada negara Iran yang menampung jutaan pengungsi.
Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, mengumumkan pada Selasa pagi (21/9) bahwa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian telah bertemu dengan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi di New York.
“Selama pertemuannya dengan Grandi, Amir Abdullahian menekankan perlunya peran yang lebih aktif dari Komisaris Tinggi PBB untuk menyelesaikan permasalahan Pengungsi dalam menangani situasi kemanusiaan yang mengerikan dan penderitaan para pengungsi Afghanistan,” tulis Khatibzadeh di Twitter.
“Iran, sebagai tuan rumah jutaan pengungsi, mengharapkan bantuan dan dukungan internasional,” tambahnya.
Selain Amir Abdullahian dan Khatibzadeh, Majid Takht-e Ravanchi, perwakilan Iran untuk PBB, juga hadir dalam pertemuan tersebut.
Sebelumnya, mengacu pada perjalanan empat hari ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran mengatakan bahwa ia berencana untuk bertemu dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Sekretaris Jenderal PBB dan para Menteri Luar Negeri seperti Perancis dan Inggris.
Amir Abdullahian tiba di New York pada hari Senin malam (20/9) untuk menghadiri sesi ke-76 Majelis Umum PBB dan disambut oleh Takht-e Ravanchi.
Khatibzadeh mengatakan pada hari Minggu tentang kunjungan Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian ke New York dan pertemuan para menteri luar negeri P4+1 di New York: Mr. Amir-Abdollahian akan berangkat ke New York untuk menghadiri Sidang Umum PBB Majelis dan memiliki sekitar 45 pertemuan bilateral dengan menteri luar negeri dari berbagai negara di benua yang berbeda.
Juru bicara Kemlu menyatakan: “Soal pertemuan P4+1 Menlu, saya tegaskan kalau kita lihat pertemuan ini bisa searah dengan apa yang kita sampaikan, yaitu negosiasi bermanfaat, kita akan mengambil keputusan. Kami belum membuat keputusan sekarang dan kami harus melihat apa topik pertemuan itu dan kemudian membuat keputusan berdasarkan itu.”