Beirut, Purna Warta – Setelah tiba di bandara Beirut, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran mengucapkan selamat atas terbentuknya pemerintahan baru di negara tersebut dan mengatakan bahwa Teheran tidak akan pernah ragu untuk membantu Beirut jika diminta.
Jaringan Al-Manar Lebanon mengumumkan kedatangan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Husein Amir Abdullahian, di Bandara Beirut pada Kamis pagi.
Ketika Amir Abdullahian sampai di bandara Beirut, Al-Manar mengutip pernyataannya bahwa “Saya menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada rakyat Lebanon pada kesempatan pembentukan pemerintahan baru.”
Mengenai dukungan berkelanjutan Teheran untuk Beirut, dia menjelaskan: “Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk membantu dan mendukung Lebanon dalam keadaan apa pun, jika diminta bantuan.”
Kepala dinas diplomatik Iran juga menambahkan: “Kami sangat yakin bahwa Lebanon akan mampu mengatasi semua kesulitan yang dialaminya. Orang Lebanon yang bersahabat dan bersaudara, mereka telah melewati semua tahapan sulit yang ada.”
Menurut Al-Manar, Menteri Luar Negeri Iran akan bertemu pada hari Kamis (7/10) dengan Presiden Lebanon Michel Aoun, Ketua Parlemen Nabih Berri, Perdana Menteri Najib Mikati dan Menteri Luar Negeri Abdullah Bouhabib.
Menurut laporan itu, Amir Abdullahian juga akan bertemu dengan perwakilan faksi dan pasukan Palestina di kedutaan besar Iran di Beirut.
Dia sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Moskow untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Saeed Khatibzadeh, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan kepada wartawan pada pertemuan mingguan tentang kunjungan Amir Abdullahian ke Beirut bahwa perjalanan itu akan berkunjung ke dua tempat, dan menambahkan: Konsultasi akan diadakan mengenai hubungan bilateral selama perjalanan ini.
Menteri luar negeri Iran akan melakukan perjalanan selanjutnya ke Baghdad untuk menghadiri pertemuan regional untuk mendukung Irak, dan dari sana melakukan perjalanan ke Damaskus untuk bertemu dengan pejabat Suriah. Selanjutnya akan kembali ke Iran untuk menemani Ayatollah Ra’isi dalam kunjungan ke ibukota Tajik, Dushanbe, dan melakukan perjalanan ke New York pada akhir September untuk menghadiri sesi ke-76 Majelis Umum PBB.