Damaskus, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Suriah menulis bahwa Amerika dan tentara bayaran baratnya mengulangi kebohongan yang sama yang digunakan sebagai alasan untuk menyerang Irak, kini digunakan untuk Suriah.
Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Mekdad menulis di halaman Twitter-nya hari Minggu (5/2) bahwa hari ini adalah hari peringatan kebohongan besar yang dikatakan Colin Powell, mantan Menteri Luar Negeri AS, di Dewan Keamanan, sebuah kebohongan yang dia coba gunakan untuk membenarkan serangan ke Irak.
Baca Juga : Sana’a: PBB adalah Penyebab Utama Blokade terhadap Yaman
Menurut kantor berita resmi Suriah (SANA), Faisal Al-Mekdad menulis: 20 tahun yang lalu pada hari ini, saya sedang duduk di kursi perwakilan Suriah di Dewan Keamanan, dan di sebelah saya adalah Colin Powell, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), untuk memainkan perannya dalam pertunjukan penipuan yang telah diatur sebelumnya untuk membenarkan serangan AS ke Irak, dia menggunakan alasan bahwa Irak memiliki senjata-senjata pemusnah massal seperti senjata-senjata kimia dan biologi.
Menteri Luar Negeri Suriah menambahkan: Powell mempresentasikan dokumen audio, citra satelit, kesaksian saksi mata, dan dokumen lainnya dan menekankan bahwa semua ini akurat dan dapat diandalkan dan bukan perkiraan atau probabilitas. Dia mengatakan kata-katanya didukung oleh sumber yang sangat kuat dan bukan hanya perkataan belaka.. Powell kemudian menunjukkan sebuah tabung kecil yang dia klaim berisi sampel senjata pemusnah massal yang diproduksi di pabrik-pabrik Irak dan mengatakan bahwa jumlah ini dapat membunuh puluhan ribu orang.
Mekdad lebih lanjut menulis: Tentu saja, menjadi jelas bagi semua orang bahwa semua ini adalah kebohongan yang tidak berdasar, sehingga Powell sendiri menggambarkan apa yang dia katakan di Dewan Keamanan sebagai “aib”. Tapi sayangnya, Irak diserang atas dasar kebohongan ini, dan semua orang tahu apa akibat bencana invasi dan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh pasukan Amerika dan sekutunya di Irak ini.
Menteri Luar Negeri Suriah kemudian menekankan: Hari ini, seperti di masa lalu, drama yang sama, kebohongan yang sama, dan pemikiran yang sama ada di atas panggung, tetapi kali ini tujuannya adalah Suriah dan dengan dalih yang sama yakni memiliki dan menggunakan senjata kimia. Dunia harus belajar dari masa lalu dan berhenti membiarkan Amerika Serikat dan agen-agennya di Prancis memainkan permainan yang menyesatkan lagi dan menerapkan klaim mereka yang lemah untuk membenarkan campur tangan dalam urusan negara lain dan melemahkan keamanan, stabilitas, dan kemakmuran negara tersebut.
Dalam hal ini, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov mengatakan pada hari Sabtu (4/2) bahwa Washington seharusnya tidak mengharapkan dunia melupakan fakta bahwa Amerika Serikat memberikan pembenaran buatan untuk menyerang Irak pada tahun 2003.
Baca Juga : Arab Saudi Membunuh Rakyat Yaman dengan Senjata AS dan Eropa
Ryabkov mengatakan bahwa pertunjukan Powell di PBB telah lama menjadi lambang kemunafikan dan kecaman atas impunitas elit penguasa AS dan hak mereka yang tak bisa diganggu gugat telah menjadi pelajaran bagi seluruh dunia.
Dia menambahkan: Ini juga mencerminkan kesediaan Washington untuk menggunakan kekuatan melawan saingan yang lebih lemah untuk mempertahankan hegemoni globalnya. Dan Amerika harus beradaptasi dengan kerangka kerja baru dan menyingkirkan sindrom kekebalan yang terbukti pada saat invasi ke Irak. Mereka juga harus mempertimbangkan Rusia dan China serta kekuatan internasional besar lainnya dalam tatanan dunia multilateral yang baru muncul.