Damaskus, Purna Warta – Sumber-sumber khusus melaporkan bahwa pasukan Amerika mengambil keuntungan dari kekacauan dan bentrokan di penjara Al-Sinaah di kota Al-Hasakah dan mengeluarkan 750 anggota teroris ISIS dari penjara.
Sumber-sumber tersebut mengatakan kepada Sputnik bahwa pasukan AS telah mengambil keuntungan dari kerusuhan dan bentrokan di penjara al-Sinaah di al-Hasakah untuk mengeluarkan 750 teroris ISIS.
Baca Juga : Kritik Pangiriman Pasukan ke Ukraina, Trump: Perbatasan Negara Sendiri Saja Tak Diurus
Sumber-sumber khusus tersebut menambahkan bahwa di antara elemen-elemen ISIS yang dibiarkan kabur adalah sejumlah besar pemimpin senior kelompok tersebut, yang sebagian besar adalah warga negara asing.
Menurut sumber-sumber ini, sejumlah pemimpin ISIS melarikan diri pada jam-jam pertama serangan kelompok ini di penjara al-Sinaah, dengan cara yang terkoordinasi dengan baik. Dan mengamankan rute para teroris yang kabur ke gurun Al-Bukamal di sebelah barat perbatasan Suriah-Irak dan timur dataran tinggi Jebel Bishri di selatan Deir ez-Zor (Suriah timur).
Sumber-sumber ini menekankan bahwa pesawat pengintai yang berafiliasi dengan AS juga mengawasi rute tersebut dan memberikan keamanan bagi teroris ISIS yang kabur.
Menurut sumber-sumber tersebut, pemindahan elemen-elemen ISIS terjadi dalam beberapa tahap, menggunakan mobil dan beberapa bus, dan milisi Kurdi yang dikenal sebagai “Pasukan Demokratik Suriah” (berafiliasi dengan Amerika Serikat) juga ditugaskan untuk menciptakan kekacauan di dalam dan sekitar penjara untuk mengalihkan seluruh perhatian dari tujuan kendaraan-kendaraan yang membawa ISIS.
Baca Juga : PBB Umumkan Sumber Drone dan Rudal Yaman
Beberapa sumber yang berafiliasi dengan Pasukan Demokratik juga melaporkan bahwa selama serangan ISIS, mereka mundur dari tiga titik di sekitar penjara untuk menciptakan celah bagi elemen-elemen ISIS melarikan diri.
Menurut sumber-sumber ini, elemen-elemen ISIS berpura-pura menyerah, tetapi kemudian berkumpul di daerah sekitar kota al-Hasakah dan pindah ke gurun Deir ez-Zor, di bawah perlindungan dan pengawasan yang kuat dari elemen-elemen Kurdi dan pemantauan terus menerus dari pesawat-pesawat Amerika.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa beberapa dari mereka adalah warga negara Belgia dan Belanda, sementara yang lain adalah warga Irak, Tunisia, Libya, dan Maroko. Tentu saja, termasuk di antara mereka adalah para pemimpin senior ISIS yang berpengalaman.
Mengacu pada tujuan tersembunyi AS untuk mengirim para teroris ke gurun Deir ez-Zor, sumber khusus tersebut mengatakan bahwa Amerika berniat untuk menghidupkan kembali ISIS dan dapat membenarkan kehadiran mereka di Suriah timur dan untuk terus menjarah minyak Suriah.
Baca Juga : Kehadiran para Ahli Militer Mesir di Yaman
Musab al-Halabi, seorang anggota parlemen Suriah, mencatat bahwa intelijen AS terlibat dalam serangan ISIS di penjara al-Sinaah di kota al-Hasakah di timur laut Suriah.
Al-Halabi menyatakan: Serangan terhadap penjara tempat anggota ISIS ditahan, telah direncanakan dan diorganisir oleh Washington dengan tujuan untuk membenarkan kehadiran pasukan Amerika di wilayah tersebut, dengan dalih bahwa kelompok teroris ISIS masih aktif dan eksis serta wilayah tersebut masih tidak aman.
Anggota parlemen Suriah meminta Pasukan Demokratik Suriah (SDF), yang mayoritas terdiri dari milisi Kurdi dan didukung oleh Washington, untuk meninggalkan kesetiaan mereka kepada Washington.
Musab al-Halabi menambahkan: Amerika Serikat sedang mencari konspirasi untuk menggambar ulang peta Timur Tengah dan membagi wilayah, terutama wilayah utara Suriah.
Baca Juga : Suriah Tangkis Serangan Roket Rezim Zionis Israel di Pinggiran Damaskus
Para pejabat senior Suriah telah berulang kali berbicara tentang hubungan langsung Amerika dengan ISIS. Dalam hal ini, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah mengatakan pada Oktober 2019 bahwa direktur dan sutradara ISIS adalah Amerika Serikat sendiri.