Damaskus, Purna Warta – Kementerian Perminyakan Suriah mengatakan bahwa perang melawan negara itu telah menyebabkan kerugian finansial $ 100,5 miliar (sekitar Rp 1447 Triliun) dan ratusan korban selama dekade terakhir, dan bahwa setengah dari minyak Suriah telah dijarah oleh Amerika Serikat dan milisi yang berafiliasi dengannya.
Kementerian Perminyakan Suriah juga mengatakan bahwa negara itu memproduksi lebih dari 31 juta barel minyak tahun lalu, memproduksi 85,9 ribu barel per hari.
Baca Juga : Sheikh Zakzaki Sebut Kejadian di Yaman Sebagai Kejahatan Perang
Menurut Kementerian Perminyakan Suriah, selain jumlah ini, 70.000 barel minyak Suriah dicuri setiap hari oleh pasukan pendudukan AS dan tentara bayarannya di wilayah timur.
Selama satu dekade perang melawan Suriah, Amerika Serikat telah mendukung milisi separatis dan menduduki wilayah kaya minyak di Suriah dengan dalih melawan terorisme dan ISIS. Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terang-terangan telah menjelaskan bahwa kehadiran militer AS di Suriah disebabkan oleh sumur minyak.
Baca Juga : Operasi Militer Turki di Suriah Utara