Tirana, Purna Warta – Perdana Menteri Albania, Edi Rama, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negaranya telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, dengan alasan bahwa Iran telah meluncurkan serangan siber besar-besaran terhadap negara itu di musim panas tahun ini.
“Dewan Kementerian telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran dengan segera,” kata PM Albania itu, Rabu (7/9).
Baca Juga : Ekspor Non-Minyak Iran ke Negara Tetangga Melonjak di Tengah Sanksi
Rama menuduh Iran mengarahkan serangan siber terhadap sejumlah institusi di Albania pada 15 Juli dalam upaya untuk “melumpuhkan layanan publik dan meretas data dan komunikasi elektronik dari sistem pemerintah”.
“Serangan tersebut gagal mencapai tujuannya. Kerusakan dapat dianggap minimal dibandingkan dengan tujuan penyerang. Semua sistem kembali beroperasi penuh dan tidak ada penghapusan data yang tidak dapat diubah,” tambah Rama.
Permusuhan yang Pahit
Perdana menteri melanjutkan dengan mengatakan bahwa diplomat dan staf pendukung Iran memiliki waktu 24 jam untuk meninggalkan negara itu setelah pengumuman tersebut.
Albania dan Iran telah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun, ketika Tirana dengan senang hati menjadi tuan rumah untuk menampung kelompok oposisi Iran Organisasi Mujahidin Rakyat Iran (MEK) di tanahnya.
Baca Juga : Iran Pandang Koordinasi Israel-CENTCOM Sebagai Ancaman Keamanan Nasional
Albania pada 2013 menyetujui untuk menerima sekitar 3.000 anggota kelompok itu atas permintaan Washington dan PBB.
MEK mendukung Ayatollah Ruhollah Khomeini dalam revolusi 1979 yang menggulingkan Syah tetapi dengan cepat berselisih dengan elit politik baru dan memulai kampanye untuk menggulingkan rezim.