Damaskus, Purna Warta – Surat kabar Al-Qabas Kuwait melaporkan kunjungan menteri luar negeri negara itu ke Suriah dalam waktu dekat dan menulis bahwa Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah akan melakukan perjalanan ke Damaskus pada Kamis pekan ini.
Surat kabar Kuwait Al-Qabas mengutip sumber pemerintah yang mengatakan, Salem Abdullah Al-Jaber Al-Sabah, menteri luar negeri Kuwait, akan mengunjungi Damaskus pada Kamis pekan ini.
Baca Juga : Menteri Israel: Iran Kobarkan Perang Gesekan Multi-Front Melawan Israel
Al-Qabas menulis, kunjungan menteri luar negeri Kuwait akan berlangsung sementara menteri luar negeri negara ini, setelah pertemuan Dewan Kerjasama Teluk Persia yang diadakan Jumat lalu di Jeddah, menegaskan kembali posisi Kuwait yang berprinsip dan teguh menjaga persatuan, kedaulatan dan keutuhan wilayah Suriah dan dia mengatakan bahwa Suriah adalah negara Arab yang penting dan pilar penting dalam keamanan nasional Arab. Suriah, sebagai negara Arab, telah memainkan peran besar dalam peradaban manusia sepanjang sejarah yang tidak dapat diabaikan.
The Wall Street Journal minggu ini mengklaim bahwa negara-negara Arab Mesir, Kuwait, Qatar, Maroko dan Yaman memiliki syarat untuk kembalinya Suriah ke Liga Arab.
Menteri luar negeri Qatar dengan jelas minggu ini menyatakan bahwa Suriah harus bergerak menuju solusi politik.
Kunjungan menteri luar negeri Kuwait ke Suriah dalam waktu dekat terjadi setelah sebagian besar negara Arab ingin melanjutkan hubungan dengan Suriah dalam suasana rekonsiliasi baru-baru ini di wilayah.
Dimana Faisal Al-Mekdad, atas undangan Faisal bin Farhan, menteri luar negeri Arab Saudi, mengunjungi Arab Saudi untuk pertama kalinya setelah lebih dari satu dekade pemutusan hubungan kedua negara pada 12 April dan bertemu dengan otoritas Saudi.
Baca Juga : Iran Ledakkan Keheningan Atas Pelanggaran Israel Terhadap Hak-Hak Palestina
Setelah pertemuan ini, Kementerian Luar Negeri Saudi mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan kesepakatan dengan Suriah untuk memulai pekerjaan fasilitas diplomatik timbal balik di Damaskus dan Riyadh. Dan mengumumkan: Damaskus dan Riyadh menyambut baik dimulainya proses melanjutkan layanan konsuler dan dimulainya kembali penerbangan antara kedua negara.
Kedua belah pihak juga membahas membantu Suriah kembali ke Liga Arab dan melanjutkan peran alaminya di dunia Arab.