Damaskus, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Suriah menunjukkan bahwa Barat sedang berusaha untuk mencegah solidaritas dan konvergensi negara-negara Arab dan mengatakan bahwa keamanan nasional negara-negara ini saling berhubungan dan langkah-langkah bersama Arab untuk menghadapi tantangan harus diperkuat.
Baca Juga : Perjalanan 2 Pejabat Amerika ke Timur Suriah
Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Al-Mekdad mengumumkan pada pertemuan ke-160 Dewan Liga Arab, yang diadakan pada hari Rabu di tingkat menteri luar negeri negara-negara anggota di Kairo, bahwa keamanan nasional negara-negara Arab saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan.
Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi sejumlah negara Arab, seperti campur tangan dalam urusan dalam negeri, agresi militer dan pendudukan asing di negara-negara tersebut, penyebaran terorisme dan kemiskinan, serta penurunan indikator pertumbuhan dan pembangunan begitu juga ancaman keamanan memerlukan perhatian khusus, dimana tindakan bersama Arab dan upaya terkoordinasi untuk mengakhiri tantangan ini harus diperkuat.
Al-Mekdad menambahkan, saat ini Barat berupaya memaksakan aturannya kepada negara lain, termasuk negara kita.
Fakta ini mengharuskan kita untuk sekali lagi menekankan perlunya memperkuat tindakan bersama Arab untuk menyelesaikan masalah-masalah utama kita.
Hal ini juga memerlukan kesepakatan untuk mereformasi institusi Liga Arab dan mengembangkan mekanismenya melalui dialog yang terbuka dan transparan serta saling menghormati dan kepentingan bersama di antara negara-negara anggota.
Baca Juga : Kehadiran Para Ahli Zionis Israel di Yaman Selatan
Sehingga kita dapat merumuskan rencana bersama untuk menghadapi bahaya yang mengancam masyarakat dan negara kita serta menciptakan solusi bagi mereka.
Menlu Suriah menekankan bahwa kemajuan dalam hubungan Arab-Arab dan Arab-regional serta kelanjutan peran sentral dan alami Suriah di kawasan Arab merupakan titik balik dari pertemuan Jeddah dan awal dari tahap baru aksi bersama Arab dan konvergensi regional untuk solidaritas di antara kita dan melayani negara dan bangsa di kawasan serta kita semua harus mematuhi apa yang dicapai dalam KTT Jeddah selama beberapa bulan terakhir.
Pejabat Suriah ini menyatakan bahwa Suriah bekerja sama dengan Komite Hubungan Arab berdasarkan komitmen penuh terhadap kedaulatan, kemerdekaan, persatuan, integritas wilayah, dan tidak campur tangan negara asing dalam urusan dalam negerinya.
Kerja sama ini juga didasari oleh keyakinan Suriah akan pentingnya peran persaudaraan beberapa negara Arab dalam mendukung bangsa Suriah menghadapi akibat perang teroris di negara ini, mengatasi tantangan mendasar yang dihadapi Suriah, dan puncaknya adalah perang melawan terorisme dalam berbagai bentuk, mengakhiri kehadiran ilegal pasukan asing di tanah Suriah sebagai kekuatan pendudukan, mencabut blokade sepihak dan tidak adil terhadap negara Suriah, serta memberikan tuntutan agar pengungsi Suriah dapat kembali ke negara mereka.
Faisal Al-Mekdad mengatakan: Pertemuan pertama Komite Komunikasi Arab diselenggarakan di Kairo pada pertengahan bulan lalu, yang merupakan kesempatan untuk meninjau fasilitas dan langkah-langkah yang telah diambil Suriah selama periode terakhir untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada semua warga negara dan memfasilitasi kembalinya pengungsi Suriah ke negara mereka.
Baca Juga : Surat Suriah kepada Dewan Keamanan
Dalam pertemuan ini juga dibahas hambatan-hambatan yang ada dalam bayang-bayang terorisme dan blokade ekonomi Barat dalam perjalanan kembalinya pengungsi Suriah ke negaranya. Serta pentingnya dukungan internasional untuk perluasan kegiatan kemanusiaan di Suriah juga ditekankan.
Menlu Suriah menekankan bahwa pernyataan akhir pertemuan di Kairo memberikan kerangka ideal bagi kerja sama Suriah dengan negara-negara Arab pada tahap saat ini, jauh dari upaya Amerika Serikat dan Barat untuk membingungkan dan menghalangi jalan tersebut.
Negara-negara Barat dengan berani campur tangan dalam urusan Suriah dan memberikan tekanan yang tidak dapat diterima untuk mencegah konvergensi negara-negara Arab guna mencapai tujuan dan agresi mereka.
Lanjutnya, tantangan utama yang dihadapi Suriah tidak hanya terbatas pada negara ini saja, namun juga hal itu mengancam keamanan nasional Arab secara keseluruhan dan memerlukan upaya terkoordinasi untuk mengakhirinya.
Baca Juga : Konflik Baru antara Tentara Bayaran Amerika di Suriah Timur
Agresi berulang-ulang rezim Zionis Israel dan kejahatan rezim ini, pemukiman rezim pendudukan di Palestina dan Golan Suriah yang diduduki serta upaya untuk menstabilkan pendudukan dan kelanjutan tindakan ilegal Israel dalam aneksasi Al-Quds Timur dan Golan Suriah yang diduduki, memerlukan dukungan dan tekanan internasional untuk menghentikan gerakan rezim Zionis Israel ini dan bahayanya bagi perdamaian dan keamanan internasional.