Sana’a, Purna Warta – Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mahdi Al-Mashat, mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh perusahaan yang berinvestasi di wilayah pendudukan Israel, agar segera menarik investasinya. Ia menegaskan bahwa situasi saat ini semakin tidak aman dan semua pihak harus mengambil peringatan Yaman dengan serius.
Pada hari Sabtu, sumber di Kementerian Pertahanan Yaman juga memperingatkan investor asing dan perusahaan yang beroperasi di entitas Zionis untuk “segera meninggalkan wilayah tersebut.”
“Investor asing dan perusahaan yang beroperasi di entitas Zionis sebaiknya segera angkat kaki. Situasinya tidak akan aman,” kata sumber itu kepada kantor berita SABA. “Lebih baik bertindak sekarang selagi ada kesempatan.”
Baca Juga : Iran dan Venezuela Tegas Lawan Arogansi Global
Presiden Al-Mashat menambahkan bahwa perusahaan yang tetap bertahan di “Israel” setelah peringatan ini harus menanggung sendiri segala risiko dan kerugian yang mungkin timbul.
“Kami mungkin akan mengambil langkah tambahan dalam beberapa hari ke depan jika diperlukan, yang dapat menimbulkan risiko nyata dan besar bagi perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di Israel,” ujarnya. Ia memperingatkan bahwa mengabaikan peringatan Yaman berarti mengambil risiko besar dalam situasi yang tidak stabil.
Al-Mashat juga mengecam pemerintah pendudukan Israel, menyebut bahwa “pemerintahan kriminal Netanyahu tak peduli terhadap keselamatan investor dan hanya mengejar agenda politik sempit.” Ia menegaskan bahwa rezim yang tidak melindungi nyawa tahanannya sendiri tak akan melindungi perusahaan asing maupun investasinya.
Pemerintah Yaman disebut akan segera mengumumkan batas waktu bagi perusahaan yang terdampak untuk hengkang demi menghindari kerugian tambahan. Ia juga memperingatkan bahwa konsekuensi dari kebijakan Yaman tidak hanya akan menyasar operasi perusahaan di dalam wilayah pendudukan, tetapi juga investasi mereka di luar negeri jika situasi meningkat.
Al-Mashat mengungkapkan bahwa beberapa perusahaan sudah mulai memindahkan asetnya sebagai respons terhadap peringatan sebelumnya, dan mendorong perusahaan lain untuk segera mengambil langkah serupa.
Baca Juga : Inggris Tingkatkan Produksi Senjata Secara Drastis di Tengah Krisis Persediaan
Yaman Tetapkan Jalur Militer Israel Sebagai Zona Tempur
Presiden Yaman Mahdi Al-Mashat mengumumkan bahwa seluruh jalur udara dan laut yang digunakan militer Israel untuk menyerang Yaman kini ditetapkan sebagai zona berbahaya bagi lalu lintas sipil dan komersial. Langkah ini merupakan bagian dari respons militer Sanaa terhadap agresi Israel di Gaza.
“Demi keselamatan navigasi udara dan laut di wilayah operasi angkatan bersenjata kami, kami telah mengeluarkan perintah untuk menetapkan rute yang digunakan musuh Zionis sebagai zona berbahaya bagi seluruh perusahaan,” kata Al-Mashat. Ia meminta maskapai penerbangan dan operator maritim untuk segera mengalihkan jalurnya, memperingatkan bahwa serangan militer terhadap target Israel bisa terjadi kapan saja.
Deklarasi ini muncul beberapa hari setelah pesawat tempur Israel menggempur Bandara Internasional Sanaa. Al-Mashat pun mengirimkan peringatan langsung kepada para pemukim Israel: “Pemerintah kotor Netanyahu tidak akan bisa melindungi kalian,” ujarnya, menambahkan bahwa “bunker pun tidak akan lagi aman.”
Dalam pernyataannya, Al-Mashat menegaskan bahwa angkatan bersenjata Yaman mampu menghadapi pesawat tempur Israel tanpa mengganggu lalu lintas internasional.
Baca Juga : Pemimpin Dunia Kecam Genosida yang Dilakukan Israel di Gaza
“Kita akan bisa menargetkan pesawat musuh Zionis tanpa mengganggu navigasi udara dan laut,” tegasnya.
Ia juga mengisyaratkan akan ada perkembangan penting dalam waktu dekat: “InsyaAllah, kalian akan segera mendengar kabar baik tentang pesawat musuh Zionis yang digunakan untuk menyerang negara kami.” Ia menyebut bahwa pertahanan udara Yaman akan segera menjadikan pesawat-pesawat tersebut sebagai “bahan tertawaan.”