Aksi Protes Warga Suriah di Golan Atas Pendudukan Israel

Aksi Protes Warga Suriah di Golan Atas Pendudukan Israel

Damaskus, Purna Warta – Sumber berita mengumumkan dimulainya serangan oleh warga Suriah di Golan yang diduduki sebagai protes terhadap pendudukan Zionis Israel. Laporan yang diterima menunjukkan bahwa rezim Zionis Israel menggunakan drone dan quadcopters untuk membubarkan para pengunjuk rasa.

Ratusan warga Druze Suriah – sesuai seruan pada hari Selasa – berkumpul sejak beberapa jam yang lalu sebagai protes terhadap tindakan rezim Zionis Israel yang merampas tanah mereka untuk dipasang turbin angin.

Baca Juga : Gerakan Mencurigakan Amerika di Suriah

Setelah berkumpul, mereka akan pergi ke tanah mereka dan melanjutkan protes dan berkumpul di sana.

Selasa, 20 Juni, Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk tindakan rezim Zionis Israel ini dan menuntut untuk menghentikannya.

Surat kabar Al-Watan Suriah menulis dalam konteks ini, pasukan pendudukan rezim Zionis Israel membawa banyak kekuatan represif untuk mengepung lahan pertanian di kawasan Al-Hafair dan merebut tanah serta mencegah para petani mengakses tanah mereka.

Akan tetapi ratusan warga Golan mendatangi kawasan ini dan dengan tegas mencegah pemasangan turbin angin di lahan pertanian mereka dan bentrok dengan pasukan Zionis Israel.

Pasukan pendudukan Zionis Israel menembakkan gas air mata dan peluru ke arah para petani dan penduduk Golan yang menyebabkan puluhan orang dari mereka terluka.

Kementerian Luar Negeri Suriah membahas perkembangan di Golan pada hari Selasa dan mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan biadab pasukan pendudukan rezim Zionis Israel terhadap rakyat Golan Suriah yang diduduki dan menganggapnya sebagai kelanjutan dari kebijakan agresif rezim Israel terhadap warga Suriah.

Dan menekankan: Golan telah dan akan tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari wilayah Republik Arab Suriah, dan kembalinya ke tanah air tidak bisa dihindari.

Golan Suriah yang diduduki adalah bagian dari provinsi Al-Quneitra Suriah.

Rezim Zionis Israel menduduki daerah ini dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan mencaploknya pada tahun 1982; akan tetapi komunitas internasional tidak pernah mengakui tindakan rezim ini.

Baca Juga : Dimulainya Pertemuan Astana ke-20

Seorang penduduk Golan yang diduduki mengatakan kepada surat kabar Suriah Al-Watan: Jika penjajah tetap berada di tanah pertanian atau ingin kembali ke sana, rakyat Golan siap mempertahankan tanahnya dan mereka tidak akan ragu, penjajah harus mundur dan memindahkan peralatannya dari tanah pertanian.

Dalam hal ini, tentara Zionis Israel mengumumkan penggunaan drone dan quadcopter untuk membubarkan pawai protes penduduk Druze Golan Suriah yang diduduki.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *