Tel Aviv, Purna Warta – Aksi protes mingguan di Israel memasuki pekan ke-15 pada Sabtu (15/4). Dilansir dari Times of Israel, Channel 12 memperkirakan lebih dari 115.000 orang membanjiri jalan Kaplan di Tel Aviv untuk berdemonstrasi menentang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Puluhan ribu lainnya berdemonstrasi di sekitar 150 lokasi lainnya di Israel.
Kali ini massa menuntut pemerintah untuk fokus pada ekonomi dan pengembangan startup alih-alih berupaya memperlemah sistem peradilan.
Baca Juga : IRGC Uji Rudal Anti-Tank Sadid-365 Buatan Sendiri
Massa menegaskan mereka akan terus melanjutkan aksi-aksi ini di seluruh Israel sampai pemerintah benar-benar membatalkan rencana perombakan peradilan. “Upaya Netanyahu untuk melenyapkan aksi protes nasional ini takkan berhasil. Kami akan terus berdemonstrasi sampai rencana perombakan yudisial benar-benar batal,” ujar Josh Drill, juru bicara internasional Gerakan Umbrella yang juga bagian dari koordinator utama demo.
Di sisi lain, segelintir supporter Netanyahu menggelar aksi tandingan di depan Istana Presiden di Yerusalem untuk mendukung rencana pemerintah terkait perombakan sistem peradilan. Mereka menyebut para penentang Netanyahu sebagai orang-orang Bolshevik. “Kembalilah kalian ke tempat kalian berasal dasar orang-orang Bolshevik” teriak demonstran pro Netanyahu.
Demonstran merangsek masuk untuk menduduki sejumlah jalan protokol seperti Yitzhak Sadeh dan Ayalon. Aksi tersebut menghambat arus lalu lintas dan membuat polisi membubarkan serta menangkapi mereka. Aparat menangkap setidaknya 7 orang, termasuk orang yang membakar ban di jalan Ayalon.
Baca Juga : Putaran Negosiasi Sana’a-Riyadh Berikutnya akan Diadakan setelah Idul Fitri