Tel Aviv, Purna Warta – Jurnalis vokal Israel, Hananya Naftali melalui laman Twitter resminya mengonfirmasi serangan udara Israel ke RS Al-Ahli di Gaza. Setelah menuai kontroversi, Naftali menghapus cuitan tersebut dan menuding Hamas bertanggung jawab atas serangan tersebut. Naftali dipekerjakan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai ajudannya.
Baca Juga : Yaman Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit
“Breaking: Angkatan Udara Israel menyerang markas teroris Hamas di dalam sebuah rumah sakit di Gaza. Sejumlah teroris tewas dalam serangan tersebut,” ujarnya dalam cuitan yang telah dihapus tersebut. Aktivis media sosial Israel, Dan Cohen menyebut Naftali menghapus cuitan tersebut hanya setelah bertahan selama dua menit.
“Terjadi ledakan misterius di Gaza. Hamas menyalahkan Israel atas ledakan RS di Gaza ini. Saya yakin kejadian ini disebabkan antara roket yang gagal meluncur dan malah menghantam rumah sakit itu atau hal lain yang memang sengaja dilakukan untuk menarik dukungan internasional,” tulisnya dalam cuitan yang baru.
Hal ini menuai kecaman dari banyak pengamat dan aktivis jagat Twitter. Di sisi lain, Jackson Hinkle, pengamat politik dan pembawa acara “The Dive with Jackson Hinkle” membongkar kebohongan propaganda Israel dengan mengkaji sejumlah petunjuk, foto dan video yang tersebar di internet.
Baca Juga : Al-Mashat Umumkan Inisiatif Akhiri Semua Front Militer di Taiz
Menurutnya, ledakan yang terjadi terlalu besar untuk ukuran roket pejuang Palestina yang berhulu ledak kecil. Ia juga menemukan kejanggalan dalam video serta audio yang diklaim Israel sebagai sadapan telepon antara pejuang Palestina. Jackson membuktikan bahwa audio tersebut palsu dan hasil manipulasi kecerdasan buatan (AI).