Tehran, Purna Warta – Kandidat presiden Iran, Sayyid Ebrahim Raeisi, mengatakan 40 persen dari kapasitas produktsi Iran masih belum beroperasi dan menjanjikan sebuah agenda untuk mengaktifkan kapasitas yang belum aktif terebut sebagai solusi untuk menurunkan tingkat pengangguran yang tinggi di negara itu.
Pada acara TV tanya jawab dengan para elit negara, Raeisi, yang menjabat sebagai kepala Kehakiman, menggambarkan produksi sebagai faktor yang membantu negara membangun kekuatan.
Baca Juga : Hadapi Kebuntuan, Koalisi Saudi Cari Solusi Akhiri Perang Yaman
Raeisi mengatakan 40 persen dari kapasitas produksi negara itu masih belum digunakan hingga saat ini.
“Di Kehakiman, kami mengaktifkan 2.000 unit produksi, tetapi ratusan lainnya masih belum berfungsi dengan baik. Kita bisa menyelesaikan masalah pengangguran melalui aktivasi kapasitas yang tersisa ini,” katanya.
Raeisi mengatakan langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi manufaktur agar terlindung dari sistem perbankan.
Perbankan saat ini sangat membebankan mereka dengan tingkat bunga 35 persen untuk menyediakan mereka dengan fasilitas, padahal tingkat bunga maksimum tidak boleh melebihi 18 persen yang sebelumnya telah ditetapkan oleh Bank Sentral dan Komisi Tunai dan Kredit.
“Kami meminta pemerintah untuk mencegahnya, tetapi disebutkan bahwa bank-bank masih belum mau menerimanya” kata Raeisi.
Ebrahim Raeisi menekankan bahwa Bank Sentral harus mengambil kendali dan memaksakan manajemennya pada bank-bank alih-alih hanya membuat rekomendasi kepada mereka.
Baca Juga : [VIDEO] – UAE Negara Arab Pertama yang Buka Galeri Museum Pendidikan Holocaust
Hambatan Ekonomi untuk Menikah
Dalam agenda lainnya, Raeisi menekankan perlunya secara serius mengatasi pengangguran dan harga perumahan yang tinggi. Tingginya harga rumah patut disalahkan karena menjadi sebab keengganan kaum muda untuk menikah dan memulai untuk berkeluarga.
“Saya sudah memulai pembangunan unit rumah di kota Masyhad, di mana 600 unit rumah telah dibangun di 10 blok untuk pasangan yang sedang belajar di universitas,” katanya.
Raeisi sebelumnya telah berjanji untuk membangun empat juta unit rumah selama masa jabatan empat tahun sebagai bagian dari agendanya untuk mengatasi harga rumah yang tinggi.
Baca Juga : Delegasi Oman Temui Pemimpin Ansarullah & Dewan Politik Tertinggi Yaman
Ekonomi Kuat dan Tahan Sanksi
Raeisi mengatakan ekonomi harus diperkuat sehingga mampu berdiri tak tergoyahkan dalam menghadapi sanksi, bencana alam dan pandemi.
“Pemimpin yang baik adalah orang yang memiliki pikiran, ahli, dan kapasitas yang berbeda dalam pekerjaannya. Kita perlu menyatukan tim ekonomi yang memiliki konvergensi dan kesamaan visi misi. Hal-hal harus dilakukan dengan konsultasi bersama para ahli, ”kata Raeisi.
Sebuah negara, katanya, tidak dapat dijalankan dengan faksionalisme dan formalisme, dan memerlukan manajemen yang serius.