Damaskus, Purna Warta – Perwakilan Tetap UEA untuk PBB mengacu pada penentangan UEA terhadap intervensi asing di Suriah, menekankan bahwa Abu Dhabi menekankan perlunya menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan keutuhan wilayah negara ini.
Perwakilan tetap UEA untuk PBB, Lana Zaki Nusseibeh, mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan bahwa waktunya telah tiba untuk memasuki fase baru stabilitas dan pembangunan di Suriah.
Baca Juga : Kementerian Luar Negeri Iran Kecam Serangan Militer AS terhadap Daerah Sipil di Suriah
Surat kabar Al-Watan Suriah mengutip Nusseibeh, melaporkan bahwa UEA menentang intervensi asing di Suriah dan menekankan perlunya menghormati kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah negara ini.
Perwakilan Emirat ini juga mengecam keras serangan rezim Zionis Israel di bandara Aleppo yang menyebabkan kerusakan bandara ini.
Sementara itu, dalam bayang-bayang perbaikan hubungan antara Damaskus dan Abu Dhabi, Presiden Suriah Bashar Al-Assad memasuki UEA pada tanggal 19 Maret lalu sebagai bagian dari kunjungan resmi sebagai kepala delegasi tingkat tinggi.
Bashar Assad tiba di Abu Dhabi dalam kunjungan resmi bersama istrinya Asma Assad dan sebagai kepala delegasi tingkat tinggi, dan disambut oleh Presiden Emirat, Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
Pada saat yang sama ketika pesawat Presiden Assad memasuki langit UEA, beberapa jet-jet tempur Uni Emirat Arab terbang untuk menyambutnya.
Anwar Gargash, Penasihat Kepala Penasihat Diplomatik Presiden UEA, memberikan penjelasan tentang kunjungan Presiden Suriah ke negara ini dan mengatakan: UEA terus mengadopsi kebijakan yang realistis untuk mengurangi ketegangan dan menekankan peran [negara-negara] Arab dalam bentuk pendekatan praktis untuk menciptakan solusi atas krisis regional. Karena kondisi kawasan yang kompleks membutuhkan adopsi pendekatan praktis dan logis yang tidak mencerminkan marginalisasi upaya [negara-negara] Arab; Negara-negara yang berusaha menghadapi tantangan dan menghindari krisis dan hasutan.
Anwar Gargash melanjutkan: Kunjungan Presiden Suriah Bashar Al-Assad bermula dari niat UEA untuk melembagakan peran [negara-negara] Arab dalam kasus Suriah, dan sejalan dengan keyakinan negara ini akan perlunya komunikasi politik, [kebijakan] terbuka dan dialog telah dilakukan di tingkat daerah. Tahap ini membutuhkan langkah berani untuk melembagakan stabilitas dan kemakmuran serta menjamin masa depan kawasan dan bangsanya.
Baca Juga : Pemimpin Ansarullah Tekankan Hak Sah Rakyat Yaman untuk Hadapi Para Agresor
Hubungan UEA-Suriah terputus setelah Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada tahun 2011, dan Abu Dhabi menarik duta besarnya dari Damaskus dan menyatakan penentangannya yang jelas terhadap pemerintah Suriah. Namun, UEA membuka kembali kedutaannya di Damaskus pada tahun 2018 dan melanjutkan hubungan dengan negara ini.