Damaskus, Purna Warta – Dalam serangan udara pada pagi hari ini (Minggu, 29 September 2024) di kota Al-Bukamal di perbatasan Irak dan Suriah, 8 warga Suriah gugur.
Rezim pendudukan Zionis Israel pada pagi hari Minggu, membombardir kota Al-Bukamal yang terletak di perbatasan Irak dan Suriah.
Baca juga: Yaman Serang Bandara Ben Gurion
Al-Jazeera melaporkan bahwa dalam serangan udara ini, markas Brigade Sayyid al-Shuhada Irak menjadi sasaran serangan.
Sumber-sumber Suriah melaporkan bahwa dalam serangan udara ini, 8 warga Suriah gugur syahid.
Beberapa sumber dari Irak dan Suriah melaporkan serangan udara di wilayah Al-Bukamal, Deir ez-Zor, yang terletak di perbatasan Suriah dan Irak.
Wartawan Al-Jazeera melaporkan terjadi tiga ledakan di wilayah Al-Bukamal di perbatasan Irak dan Suriah.
Sumber ini, mengutip saksi mata, melaporkan adanya serangan udara di wilayah tersebut.
Wartawan Al-Jazeera melaporkan bahwa dalam pemboman di dekat perbatasan antara Irak dan Suriah, markas Brigade Sayyid al-Shuhada Irak menjadi sasaran.
Sementara itu, mengenai sumber serangan ini, terdapat berbagai versi yang beredar tentang apakah Amerika Serikat atau rezim Zionis Israel yang bertanggung jawab. Jaringan berita Al-Mayadeen melaporkan bahwa rezim Zionis Israel sebagai pelaku serangan ini, sementara Al-Jazeera melaporkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pasukan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Jaringan berita Al-Mayadeen melaporkan bahwa berita yang beredar mengenai gugurnya warga Irak dalam serangan Israel di perbatasan Suriah dan Irak tidak benar.
Baca juga: Suriah Umumkan 3 Hari Berkabung Nasional
Sumber-sumber tersebut, sambil berbicara kepada Al-Mayadeen, mengatakan bahwa dalam agresi Zionis Israel di perbatasan Suriah dan Irak, 8 warga Suriah gugur syahid.
Sementara itu, jaringan berita Al-Jazeera, mengutip sumber-sumber lokal Suriah, mengklaim bahwa dalam serangan udara pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat di wilayah Al-Bukamal di perbatasan Irak dan Suriah, 18 orang tewas. Namun, saluran berita ini tidak menyebutkan kewarganegaraan korban tersebut.