Damaskus, Purna Warta – Menteri Imigrasi dari Pemerintah Kemajuan Urusan Lebanon mengumumkan bahwa Rabu depan, 6.000 pengungsi Suriah akan kembali ke negara mereka.
Essam Sharafuddin, Menteri Imigrasi Pemerintahan Lebanon, mengumumkan pada Jumat sore (21/10) bahwa pemulangan pengungsi Suriah di Lebanon ke negara mereka masih akan berlangsung.
Situs berita Al-Nashrah mengutip Sharafuddin, melaporkan bahwa Rabu depan, tiga konvoi pengungsi Suriah akan kembali ke negara mereka dari Lebanon.
Dengan menyatakan jumlah pengungsi ini akan melebihi enam ribu, ia mengatakan bahwa orang-orang ini akan kembali ke negara mereka dalam dua tahap.
Di bagian lain pembicaraannya, menteri Lebanon ini menekankan bahwa Najib Mikati, perdana menteri yang ditunjuk untuk membentuk kabinet Lebanon, telah mengumumkan pergantian beberapa menteri di pemerintahan.
Dengan menegaskan bahwa setiap fraksi berhak mengusulkan nama menteri baru, Sharafuddin menjelaskan bahwa Mikati tidak dapat menjalankan wewenang Presiden Michel Aoun.
Tentang kembalinya pengungsi Suriah, Abbas Ibrahim, Direktur Jenderal Keamanan Publik Lebanon, pada juli lalu mengumumkan bahwa Komunitas internasional tidak memiliki niat untuk mengembalikan para pengungsi Suriah ke negara mereka, dan ada negara-negara besar yang menghalangi proses pemulangan para pengungsi karena berbagai alasan.
Dia menambahkan bahwa Lebanon mempresentasikan rencana pemulangan pengungsi Suriah yang aman ke negara mereka setelah mendapatkan jaminan dari para pemimpin Suriah, tetapi rencana ini ditolak di kancah internasional karena tidak ada keinginan komunitas internasional untuk mengembalikan para pengungsi ini dalam waktu dekat.
Abbas Ibrahim melanjutkan: Penarikan perbatasan laut dan pengambilan gas dari laut adalah satu-satunya harapan Lebanon, dan saya sangat optimis Lebanon dapat mengatasi krisis ekonominya.
Dia juga menjelaskan: Kami dan bangsa Suriah adalah korban dari konspirasi besar internasional yang dipimpin oleh negara-negara besar yang telah membuat seluruh rakyat menjadi pengungsi.